Pemkab Poso Perkuat Kerja Sama Bangun Ekosistem Kakao Berkelanjutan
Pemerintah Kabupaten Poso menjalin kerja sama strategis dengan GIZ Indonesia dan sektor swasta untuk membangun ekosistem pertanian kakao yang berkelanjutan, adaptif terhadap perubahan iklim, dan mensejahterakan petani.
Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengambil langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui sektor pertanian. Inisiatif ini difokuskan pada pengembangan ekosistem pertanian kakao yang berkelanjutan, tangguh terhadap perubahan iklim, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Kerja sama strategis dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, dalam keterangannya di Palu, Sabtu, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. "Kolaborasi lintas sektor merupakan tonggak penting dalam membangun ekosistem pertanian kakao yang adaptif terhadap perubahan iklim, inklusif, dan mampu menciptakan kesejahteraan jangka panjang," ujarnya. Pertemuan dengan mitra pembangunan GIZ Indonesia dan sektor swasta menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Poso dalam mewujudkan visi ini.
Langkah ini bertujuan untuk menjadikan kakao sebagai komoditas unggulan daerah. Program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga untuk memastikan keadilan dan keberlanjutan bagi petani kakao lokal. Pemkab Poso menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap pertanian kakao.
Membangun Ekosistem Kakao Berkelanjutan di Poso
Pertemuan antara Pemkab Poso, GIZ Indonesia, dan sektor swasta membahas berbagai strategi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu fokus utama adalah implementasi Program Integrated Development Private Partnership (IDPP) di sektor kakao. Program ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan petani.
Selain itu, diskusi juga membahas penyusunan regulasi dan strategi teknis yang komprehensif. Hal ini meliputi penyediaan bibit kakao multiklonal berbasis desa cluster, pengembangan model agroforestri berkelanjutan, serta skema pendampingan petani yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha.
Roadmap atau peta jalan kakao berkelanjutan Kabupaten Poso juga menjadi agenda penting dalam pertemuan tersebut. Roadmap ini akan mencakup kepatuhan terhadap standar bebas deforestasi dan distribusi premi biji kakao selama periode April–Desember 2024. Dengan adanya roadmap yang jelas, diharapkan program ini dapat berjalan secara terarah dan terukur.
Tidak hanya itu, pertemuan juga membahas penguatan training centre kakao dan pengembangan kebun bibit varietas unggul. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kakao. Selain itu, dibahas pula peluncuran asuransi kakao berbasis indeks cuaca untuk mitigasi risiko iklim. Asuransi ini akan memberikan perlindungan bagi petani dari kerugian akibat bencana alam.
Peningkatan Peran Pemuda dan Perempuan
Pemkab Poso juga berkomitmen untuk meningkatkan peran pemuda dan perempuan dalam rantai nilai kakao. Pelatihan dan akses pasar yang lebih inklusif akan diberikan kepada kelompok masyarakat ini. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Poso menyambut baik dukungan dari GIZ dan mitra strategis lainnya. "Untuk itu, kami menyambut baik dukungan dari GIZ dan para mitra strategis. Kabupaten Poso berkomitmen menjadikan kakao sebagai komoditas unggulan yang berbasis keberlanjutan dan keadilan," tegasnya. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Pemkab Poso dalam membangun ekosistem kakao yang berkelanjutan.
Langkah tindak lanjut yang disepakati meliputi penyusunan kebijakan terpadu penguatan desa kluster kakao, perencanaan pendanaan bersama, pelatihan petani, distribusi premi kakao, perlindungan petani melalui skema asuransi pertanian, serta pengawasan berkala oleh tim gabungan GIZ dan Dinas Pertanian Kabupaten Poso.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan produktivitas kakao di Kabupaten Poso dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemkab Poso optimis bahwa kakao akan menjadi lokomotif ekonomi lokal yang kompetitif di pasar global, berwawasan lingkungan, dan inklusif terhadap petani kecil.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi petani kakao, tetapi juga bagi perekonomian Kabupaten Poso secara keseluruhan. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, visi untuk membangun ekosistem kakao yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat Poso dapat terwujud.