Pemkab Sampang: Ekonomi Berkembang Pesat Lewat Sentuhan Budaya
Pemkab Sampang, Jawa Timur, sukses dorong perekonomian lewat pendekatan budaya, terbukti dengan parade musik Daul Dug-dug yang ramai dan menguntungkan warga.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada Minggu malam, 6 April 2024, mendorong pengembangan ekonomi masyarakat melalui pendekatan budaya. Bupati Sampang, Slamet Junaidi, menginisiasi strategi ini karena melihat keterkaitan erat antara ekonomi dan budaya. Parade musik Daul Dug-dug, sebuah kegiatan tahunan yang digelar pada Lebaran Ketupat, menjadi contoh nyata bagaimana keramaian yang diciptakan oleh kegiatan budaya dapat memicu aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa seni budaya mampu menciptakan keramaian yang pada akhirnya mendorong kegiatan ekonomi. Dengan menyediakan fasilitas bagi kegiatan seni budaya, Pemkab Sampang berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Parade Daul Dug-dug, yang diikuti oleh 38 kelompok musik, menjadi bukti nyata dari strategi ini.
Kegiatan ini tidak hanya melestarikan seni budaya lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Sampang. Para pedagang kaki lima, penjual makanan dan minuman, serta pelaku usaha lainnya mendapatkan keuntungan dari keramaian yang tercipta selama parade berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan budaya dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Parade Musik Daul Dug-dug: Perpaduan Budaya dan Ekonomi
Parade musik Daul Dug-dug, yang telah menjadi tradisi tahunan di Sampang, melewati rute alun-alun Trunojoyo, Jalan KH Wahid Hasyim, dan berakhir di Monumen Trunojoyo. Kegiatan ini melibatkan 38 kelompok musik Daul, menampilkan beragam talenta musik lokal. Kehadiran masyarakat yang sangat antusias menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi warga Sampang.
Pemerintah Kabupaten Sampang tidak memberikan penilaian atau kompetisi dalam parade ini. Fokus utama adalah pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Pemkab Sampang untuk mengembangkan potensi lokal dan memberdayakan masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Sampang, Marnilem, menegaskan bahwa kegiatan ini murni untuk pelestarian budaya dan peningkatan perekonomian. "Jadi, kegiatan ini murni sebagai bentuk pelestarian budaya, di samping untuk membantu perekonomian masyarakat di Kabupaten Sampang ini," kata Marnilem.
Keberhasilan parade ini menunjukkan potensi besar pendekatan budaya dalam pengembangan ekonomi. Dengan mendukung kegiatan-kegiatan budaya serupa, Pemkab Sampang berharap dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dampak Ekonomi dari Parade Daul Dug-dug
Parade Daul Dug-dug bukan hanya sekadar pertunjukan musik. Acara ini menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sampang. Keramaian yang dihasilkan menarik banyak pengunjung, yang pada gilirannya meningkatkan penjualan bagi para pedagang lokal.
Para pedagang kaki lima, penjual makanan dan minuman, serta usaha kecil dan menengah (UKM) lainnya merasakan peningkatan pendapatan selama acara berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan budaya dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa investasi dalam pelestarian budaya dapat memberikan keuntungan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mendukung dan mempromosikan kegiatan-kegiatan budaya, pemerintah daerah dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pemkab Sampang berencana untuk terus mendukung dan mengembangkan kegiatan-kegiatan budaya serupa di masa mendatang. Hal ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sampang.
Dengan menggabungkan pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi, Pemkab Sampang telah menunjukkan sebuah model pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakatnya. Strategi ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan budaya.