Pemkot Batam Tambah 14 Truk Arm Roll untuk Atasi Masalah Sampah
Pemerintah Kota Batam menambah 14 truk arm roll dan berencana menambah buldozer untuk mengatasi masalah sampah yang menumpuk di berbagai TPS liar di Batam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau, serius menangani permasalahan sampah yang masih menjadi masalah utama di kota tersebut. Sebagai langkah nyata, Pemkot Batam menambah 14 unit truk arm roll untuk mengatasi tumpukan sampah di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Penambahan armada ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah dan membersihkan TPS liar yang selama ini menjadi pemandangan umum di berbagai ruas jalan Batam.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyatakan optimismenya atas langkah ini. "Saya yakin dengan dukungan sarana dan prasarana yang kita punya saat ini, permasalahan sampah bisa kita bereskan," ujar Amsakar. Ia berharap penambahan armada baru ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat terkait persoalan sampah yang selama ini dikeluhkan.
Masalah sampah memang menjadi perhatian serius Pemkot Batam. Selain penambahan 14 truk arm roll, Pemkot juga merencanakan pengadaan satu unit buldozer tambahan untuk mendukung proses pengelolaan sampah yang lebih efektif. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Batam dalam mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk Dinas Lingkungan Hidup guna mengatasi permasalahan ini. "Anggaran Dinas Lingkungan Hidup tahun ini merupakan salah satu yang terbesar. Maka anggaran yang besar harus diimbangi dengan kinerja yang lebih hebat lagi," tegas Amsakar.
Penambahan Armada dan Solusi Jangka Panjang
Penambahan 14 truk arm roll merupakan langkah signifikan dalam mengatasi masalah sampah di Batam. Truk-truk ini akan mempercepat proses pengangkutan sampah dari TPS liar ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, penambahan armada saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah secara menyeluruh. Pemkot Batam menyadari hal ini dan tengah berupaya mencari solusi jangka panjang.
Salah satu kendala utama dalam pengelolaan sampah di Batam adalah keterbatasan lahan untuk TPS yang layak. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, menjelaskan bahwa hampir di seluruh ruas jalan terdapat tumpukan sampah di TPS liar. "TPS yang layak itu adalah tempat yang memang khusus untuk penampungan sementara. Di atas lahan berdiri TPS yang bisa menampung sampah warga, sebelum dibawa ke TPA. Ada tembok pembatas sehingga aman untuk menampung sampah, agar tidak berserakan," jelas Herman.
Pemkot Batam menyadari perlunya solusi yang lebih komprehensif. Selain penambahan armada, Pemkot juga tengah berupaya mencari lahan yang sesuai untuk membangun TPS yang lebih layak dan terkelola dengan baik. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kerjasama dari berbagai pihak.
Retreat dan Prioritas Pemkot Batam
Selain masalah sampah, Wali Kota Amsakar Achmad juga menyoroti beberapa poin penting lainnya setelah mengikuti kegiatan retreat selama tujuh hari di Malang. Salah satu poin penting yang menjadi atensi Presiden dan perlu dijalankan di daerah adalah penataan baliho dan perbaikan fasilitas sekolah yang kurang layak.
"Selama tujuh hari kami retreat di Malang, ada beberapa poin yang menjadi atensi Presiden yang diharapkan dilaksanakan di daerah, selain masalah sampah, baliho, juga perbaikan fasilitas sekolah yang kurang layak," ungkap Amsakar. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkot Batam berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup warga Batam di berbagai aspek, tidak hanya terbatas pada pengelolaan sampah.
Dengan adanya penambahan armada dan rencana-rencana ke depan, diharapkan masalah sampah di Batam dapat teratasi secara bertahap. Namun, dibutuhkan juga kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Pemkot Batam berharap kerjasama dari semua pihak untuk menciptakan Batam yang lebih bersih dan nyaman.
Kesimpulannya, upaya Pemkot Batam dalam mengatasi masalah sampah menunjukkan komitmen yang kuat. Penambahan armada dan rencana pembangunan TPS yang layak merupakan langkah nyata untuk memperbaiki kondisi kebersihan kota. Keberhasilan upaya ini membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh warga Batam.