Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase Antisipasi Banjir
Pemerintah Kota Bengkulu mengalokasikan Rp3 miliar untuk perbaikan drainase guna mencegah banjir, menangani titik rawan banjir di beberapa kelurahan, dan menyiagakan BPBD selama Ramadhan.
Pemerintah Kota Bengkulu mengalokasikan dana sebesar Rp3 miliar untuk perbaikan drainase guna mengantisipasi banjir yang kerap melanda kota tersebut. Anggaran tersebut bersumber dari re-cofusin anggaran dan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Langkah ini diambil sebagai respon atas permasalahan banjir yang sering terjadi, khususnya di beberapa titik rawan banjir di Kota Bengkulu.
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menjelaskan bahwa anggaran Rp3 miliar diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir yang disebabkan oleh kurang optimalnya sistem drainase. "Anggarannya mencapai Rp3 miliar dari hasil re-cofusin atau pemangkasan dan PBB. Kita berdoa, karena banjir di Kota Bengkulu itu kalau karena drainase paling lama satu jam, tapi kalau banjirnya berhari-hari, merupakan banjir kiriman sebab Kota Bengkulu berada di hilir sungai," ungkap Wali Kota Dedy Wahyudi pada Jumat lalu.
Perbaikan drainase akan difokuskan di sejumlah titik rawan banjir, termasuk Kelurahan Sawah Lebar dan Kelurahan Kebun Tebeng. Tim telah diturunkan untuk melakukan pengerukan dan perbaikan drainase di wilayah-wilayah tersebut. Selain itu, Pemkot Bengkulu juga berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten tetangga untuk mengatasi masalah banjir yang seringkali merupakan kiriman dari daerah hulu.
Perbaikan Drainase dan Antisipasi Banjir di Kota Bengkulu
Pemkot Bengkulu telah menetapkan sejumlah langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi. Salah satu langkah yang paling signifikan adalah alokasi dana sebesar Rp3 miliar untuk perbaikan drainase. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki infrastruktur drainase yang rusak dan tidak berfungsi optimal, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Selain perbaikan drainase, Pemkot Bengkulu juga telah melakukan berbagai upaya lain untuk mengantisipasi banjir. Salah satu upaya tersebut adalah pengerukan dan pembersihan saluran drainase di beberapa titik rawan banjir. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran drainase dapat berfungsi dengan baik dan mampu menampung air hujan dengan kapasitas yang memadai.
Pemkot Bengkulu juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di sekitarnya untuk mengatasi masalah banjir secara terpadu. Hal ini penting karena banjir di Kota Bengkulu seringkali disebabkan oleh kiriman air dari daerah hulu. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan dapat dilakukan upaya pencegahan banjir secara lebih efektif dan komprehensif.
Sebagai contoh, di Kelurahan Kebun Tebeng, pemerintah kota berencana membangun jembatan untuk mengatasi masalah gorong-gorong yang selama ini dikeluhkan warga. "Kami telah melakukan antisipasi seperti tahun ini kami sudah anggarkan kawasan Kebun Tebeng yang rawan banjir untuk perbaikan gorong-gorong yang selama dikeluhkan akan dibangun jembatan, sehingga tidak ada genangan air," jelas Wali Kota Dedy Wahyudi.
Kesiapsiagaan BPBD Selama Ramadhan
Antisipasi bencana alam juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu. Menyadari potensi hujan lebat selama bulan Ramadhan, BPBD telah menyiagakan sejumlah personel untuk mengantisipasi berbagai kejadian bencana, seperti banjir dan pohon tumbang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan mengingat prediksi BMKG mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hoppi, menjelaskan bahwa personel BPBD disiagakan setiap hari selama Ramadhan dengan sistem piket. "Dalam rangka Ramadhan kita tetap menyiagakan personel di kantor setiap hari, dengan jadwal piket terdiri dari empat orang, dengan total personel 14 orang," ujar Will Hoppi. Tim siaga ini akan memantau kondisi Kota Bengkulu dan siap memberikan respon cepat jika terjadi bencana, termasuk evakuasi warga.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. "Sama-sama kita ketahui bahwa beberapa hari terakhir intensitas hujan tinggi, sehingga kami berharap kepada masyarakat untuk berhati-hati karena memang diprediksi dari awal terjadi hujan," imbau Will Hoppi. Langkah-langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari potensi bencana alam selama bulan Ramadhan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik melalui perbaikan infrastruktur drainase maupun kesiapsiagaan BPBD, Pemkot Bengkulu berupaya untuk meminimalisir dampak banjir dan bencana alam lainnya di Kota Bengkulu. Kerjasama antar pemerintah daerah juga menjadi kunci penting dalam penanggulangan bencana secara efektif dan menyeluruh.