Pemkot Kediri Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Berat, SDN Setono Pande Jadi Fokus Utama
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memprioritaskan perbaikan sekolah rusak, terutama SDN Setono Pande yang kondisinya memprihatinkan dan segera dilakukan perbaikan agar siswa nyaman belajar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, tengah fokus menangani masalah kerusakan sejumlah sekolah di wilayahnya. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, beserta jajarannya telah melakukan peninjauan langsung ke beberapa sekolah yang membutuhkan perbaikan mendesak. Salah satu sekolah yang menjadi prioritas adalah SDN Setono Pande, yang kondisinya dinilai memprihatinkan dan memerlukan perbaikan segera.
Peninjauan dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2024, di SDN Setono Pande. Wali Kota Vinanda Prameswati mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi bangunan sekolah tersebut. "Kami melakukan survei untuk mendata dan menginventarisasi sarana dan prasarana sekolah, salah satunya di SD Negeri Setono Pande. Ini memang banyak ruang kelas yang tidak layak," ungkap Wali Kota Kediri saat meninjau lokasi.
Kerusakan di SDN Setono Pande cukup parah. Beberapa ruang kelas bahkan harus dikosongkan karena atapnya rawan ambrol, terutama saat musim hujan. Kondisi ini memaksa siswa untuk belajar di ruang-ruang kosong yang dulunya merupakan bagian dari SDN Setono Pande 2 dan 3, sebelum merger pada tahun 2016. Pemkot Kediri berkomitmen untuk segera mengatasi permasalahan ini.
Perbaikan Sekolah Rusak Jadi Prioritas Pemkot Kediri
Wali Kota Vinanda Prameswati telah menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan perbaikan SDN Setono Pande. "Saya minta perbaikan ini diprioritaskan, agar siswa kembali nyaman dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah ini," tegasnya. Perbaikan ini dianggap penting karena hampir seluruh kelas dalam kondisi tidak layak.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyatakan bahwa perbaikan SDN Setono Pande akan menjadi prioritas tahun ini. Hal ini sejalan dengan visi misi Pemkot Kediri untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana. Anang menambahkan, "Ini sudah beberapa tahun semacam ini. Pak lurah, pak camat seringkali mengecek dan seringkali mengingatkan kepada kami. Namun karena kebijakan, tahun ini baru wali kota yang menjadikannya skala prioritas, untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana prasarananya."
Tidak hanya SDN Setono Pande, Anang juga menyebutkan bahwa sekitar 10 persen dari total 111 SDN di Kota Kediri mengalami kerusakan berat. Pemkot Kediri akan melakukan pendataan lebih lanjut untuk menentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan kategori kerusakan masing-masing sekolah. "Dari total 111 SDN di Kota Kediri sekitar 10 persen mengalami kerusakan berat. Ini akan diperbaiki sesuai dengan arahan wali kota Kediri," jelas Anang.
Kondisi Rusak SDN Setono Pande
SDN Setono Pande mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Hampir semua sarana dan prasarana di sekolah tersebut sudah tidak layak pakai, termasuk Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kantin, sarana pendukung olahraga, dan ruang guru. Atap beberapa bangunan bahkan sudah mulai jebol. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan memerlukan penanganan segera.
Kerusakan yang parah di SDN Setono Pande menunjukkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap kondisi infrastruktur sekolah. Perbaikan yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Kota Kediri dapat terus ditingkatkan.
Selain melakukan peninjauan dan memberikan instruksi perbaikan, Wali Kota Vinanda Prameswati juga menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi SDN Setono Pande yang sedang mengikuti Pondok Ramadhan. Beliau juga memberikan hadiah kepada anak-anak yang berani menjawab pertanyaan.
Perbaikan sekolah-sekolah rusak di Kota Kediri merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya komitmen dari Pemkot Kediri, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan nyaman bagi seluruh siswa.