Pemkot Madiun Optimis Kelurahan Banjarejo Juarai Lomba Gotong Royong Tingkat Jatim
Kelurahan Banjarejo, Kota Madiun, optimistis raih juara Lomba Gotong Royong Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur setelah berhasil masuk nominasi dan menjalani penilaian lapangan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun optimis bahwa Kelurahan Banjarejo akan keluar sebagai juara Lomba Gotong Royong Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Banjarejo telah berhasil masuk nominasi dan saat ini tengah menjalani tahap penilaian lapangan. Wali Kota Madiun, Maidi, menyatakan keyakinannya atas kemenangan ini, mengingat konsistensi Kota Madiun dalam mengikuti lomba tersebut dan prestasi-prestasi yang telah diraih sebelumnya. "Alhamdulillah, Kota Madiun setiap tahun selalu aktif dan masuk dalam nominasi. Kami optimistis tahun ini bisa kembali meraih hasil terbaik," ujar Wali Kota Maidi saat mendampingi tim penilai.
Penilaian lapangan yang dilakukan oleh tim juri dari Provinsi Jawa Timur berfokus pada empat indikator utama. Indikator tersebut meliputi bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama, serta lingkungan. Keempat aspek ini menjadi tolok ukur utama dalam menentukan pemenang lomba. Selain Kelurahan Banjarejo, terdapat dua daerah lain yang juga masuk nominasi, yaitu Trenggalek dan Bojonegoro. Proses penilaian ini berlangsung di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Wali Kota Maidi tidak hanya mendampingi proses penilaian, tetapi juga turut berpartisipasi dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan semangat gotong royong. Beliau melakukan panen hasil Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di SD Banjarejo sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan berbasis masyarakat. Beliau juga menyempatkan diri mengunjungi dapur mandiri di Kelurahan Banjarejo. Melalui kegiatan-kegiatan ini, Pemkot Madiun berharap semangat gotong royong dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
Penilaian Berbasis Empat Indikator Utama
Tim penilai memberikan perhatian khusus pada empat indikator utama dalam menilai Kelurahan Banjarejo. Aspek kemasyarakatan dinilai dari partisipasi warga dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Aspek ekonomi mencakup peran gotong royong dalam meningkatkan perekonomian warga. Sementara itu, aspek sosial budaya dan agama melihat bagaimana gotong royong diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan setempat. Terakhir, aspek lingkungan menilai kontribusi gotong royong dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Wali Kota Maidi yakin bahwa Kelurahan Banjarejo telah menunjukkan kinerja terbaiknya dalam keempat aspek tersebut. "Saya yakin warga Kelurahan Banjarejo telah melaksanakan yang terbaik hingga berhasil masuk nominator," tegasnya. Keberhasilan Kelurahan Banjarejo dalam masuk nominasi menunjukkan komitmen warga dalam menjaga dan melestarikan semangat gotong royong.
Ketua Tim Penilai Lapangan, Tri Yuono, Kepala Bidang Kemasyarakatan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim, mengakui bahwa budaya gotong royong semakin langka di era modern ini. "Gotong royong itu bukan hanya tindakan, tapi nilai, norma, dan kultur turun-temurun. Saat ini kita berhadapan dengan globalisasi dan generasi yang berbeda, yang mungkin kurang tertarik dengan nilai-nilai seperti ini," jelasnya. Oleh karena itu, ia mengapresiasi komitmen warga Kelurahan Banjarejo yang tetap menjaga dan melestarikan semangat gotong royong.
Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan dan Semangat Gotong Royong
Partisipasi Wali Kota Maidi dalam panen P2L di SD Banjarejo menunjukkan komitmen Pemkot Madiun terhadap program ketahanan pangan. Kegiatan ini juga selaras dengan semangat gotong royong, di mana warga turut berpartisipasi aktif dalam menanam dan merawat tanaman pangan. Kunjungan ke dapur mandiri di Kelurahan Banjarejo semakin memperkuat pesan tersebut. Dapur mandiri ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Lomba Gotong Royong ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kembali nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat. Dengan adanya lomba ini, diharapkan semakin banyak warga yang terinspirasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan gotong royong di lingkungan sekitar mereka. Hal ini penting untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan memperkuat persatuan dan kesatuan.
Tri Yuono menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta lomba yang telah berpartisipasi aktif dan tetap menjaga warisan budaya bangsa. "Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, karena tetap menjaga warisan budaya bangsa," katanya. Harapannya, semangat gotong royong akan terus tumbuh dan berkembang di seluruh penjuru Indonesia.
Melalui partisipasi aktif dalam lomba ini, Kelurahan Banjarejo tidak hanya berlomba untuk meraih juara, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa. Semoga semangat gotong royong ini terus menginspirasi masyarakat Indonesia.