Mendukbangda Ajak Duta Genre Promosikan GATI Cegah Fenomena Fatherless
Menteri Wihaji mengajak Duta Genre mempromosikan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) untuk mencegah dampak negatif fenomena 'fatherless' pada anak dan keluarga Indonesia.

Jakarta, 7 Mei 2024 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangda)/Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengajak para Duta Generasi Berencana (Genre) untuk aktif mempromosikan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Langkah ini bertujuan untuk mencegah semakin meluasnya fenomena fatherless, atau ketiadaan peran ayah dalam keluarga, yang berdampak buruk pada perkembangan anak.
Inisiatif ini diluncurkan sebagai respons terhadap kekhawatiran akan melemahnya kepemimpinan dan ketahanan anak akibat minimnya peran ayah. Mendukbangda menekankan pentingnya peran ayah tidak hanya secara fisik, tetapi juga emosional dalam pertumbuhan anak. Para Duta Genre, sebagai agen perubahan di kalangan remaja, diharapkan mampu mensosialisasikan GATI dan mendorong keterlibatan lebih banyak ayah dalam pengasuhan anak.
Melalui GATI, pemerintah berupaya mendorong peran aktif ayah dalam keluarga. Program ini dirancang sebagai gerakan edukatif yang melibatkan para ayah melalui berbagai kegiatan sosialisasi di komunitas, sekolah, dan Kampung Keluarga Berkualitas (KB). Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para ayah tentang tanggung jawab mereka dalam membesarkan anak.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia: Peran Penting Ayah dalam Keluarga
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) merupakan program strategis yang dirancang untuk mengatasi permasalahan fatherless. Program ini menekankan pentingnya peran ayah sebagai pemimpin dan teladan dalam keluarga. Dengan keterlibatan aktif ayah, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik maupun mental emosional.
GATI tidak hanya fokus pada peran ayah dalam keluarga inti, tetapi juga memperluas cakupan hingga komunitas dan lingkungan sekitar. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, GATI bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak dan keluarga.
Salah satu strategi kunci GATI adalah edukasi. Program ini akan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para ayah tentang cara menjadi pemimpin dan teladan yang baik di keluarga. Materi pelatihan akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengasuhan anak hingga pengelolaan keuangan keluarga.
Selain itu, GATI juga akan melibatkan para ibu dan anggota keluarga lainnya dalam kegiatan sosialisasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dan dukungan yang kuat dalam membesarkan anak.
Duta Genre: Agen Perubahan untuk Generasi Emas 2045
Duta Genre memiliki peran penting dalam mempromosikan GATI di kalangan remaja. Sebagai generasi muda yang energik dan inovatif, mereka diharapkan mampu menjangkau dan mempengaruhi teman sebaya mereka untuk mendukung program ini.
Mendukbangda berharap Duta Genre dapat menjadi contoh bagi teman-temannya untuk menjauhi perilaku negatif seperti pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba. Mereka juga didorong untuk aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Ketua Umum Forum Genre Jawa Timur, M. Suma Firman, memaparkan kontribusi nyata Genre dalam masyarakat. Salah satunya adalah aksi sosial "Remaja Berbagi", yang telah mendistribusikan bantuan senilai lebih dari Rp 103 juta kepada keluarga berisiko stunting, ibu hamil, dan anak yatim piatu menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Kolaborasi Genre dengan Ikatan Pelajar NU dalam menyebarkan edukasi ke pondok pesantren dan madrasah juga menunjukkan komitmen mereka dalam membangun generasi muda yang berkualitas.
Partisipasi aktif Duta Genre dalam program GATI membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar program, melainkan gerakan sosial yang berdampak positif bagi masyarakat. Mereka menjadi agen perubahan yang berperan penting dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, Duta Genre, dan berbagai elemen masyarakat, diharapkan GATI dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mencegah fenomena fatherless dan membangun keluarga Indonesia yang kuat dan berkualitas.