Hari Kartini: Momentum Perempuan Indonesia Mendidik Generasi Emas 2045
Wamendukbangga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengajak perempuan Indonesia menjadikan Hari Kartini sebagai momentum untuk mendidik anak-anak berkualitas dan mengurangi angka keluarga tanpa ayah.

Medan, 21 April 2024 (ANTARA) - Wakil Menteri Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyerukan peringatan Hari Kartini sebagai momentum penting bagi perempuan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak. Peringatan ini bukan sekadar mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mencetak generasi emas 2045. Hal ini disampaikannya di Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin lalu.
Isyana menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendidik anak-anak agar berkualitas. "Kita sama-sama mengetahui perjuangan Raden Ajeng Kartini yang luar biasa dalam memperjuangkan pendidikan. Kini, perjuangan perempuan berfokus pada bagaimana mendidik anak-anak menjadi berkualitas dan menjadi generasi emas 2045," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peringatan Hari Kartini biasanya dirayakan oleh para ibu, mengingat perempuan Indonesia dikenal kuat, tangguh, dan menjadi pahlawan di keluarganya. Namun, Isyana juga menyoroti pentingnya peran ayah dalam membangun keluarga yang berkualitas. Kolaborasi antara suami dan istri menjadi kunci dalam membentuk generasi yang lebih baik.
Peran Ayah dan Keluarga dalam Membangun Generasi Berkualitas
Isyana menambahkan bahwa dalam konteks keluarga, perempuan tidaklah sendirian. "Sebagai unit terkecil keluarga, perempuan berpasangan dengan laki-laki sebagai kepala keluarga," katanya. Ia juga menekankan pentingnya peran emosional dan psikis ayah dalam keluarga, terutama di Sumatera Utara, provinsi dengan populasi besar. "Para 'ketua' rumah tangga, para ayah di Sumut, harus hadir tidak hanya sebagai kepala keluarga yang tangguh, tetapi juga hadir secara emosional dan psikis bagi keluarganya," ucapnya.
Wamendukbangga juga menyoroti pentingnya peran ayah di tengah maraknya fenomena 'fatherless' di Indonesia. "Data UNICEF menunjukkan angka keluarga tanpa ayah mencapai 20,9 persen di Indonesia. Kita ingin angka ini terus menurun," tegasnya. Ia berharap, peringatan Hari Kartini dapat menjadi pengingat akan pentingnya peran ayah dalam keluarga.
Dalam kesempatan yang sama, Isyana turut meluncurkan Gerakan Teladan Indonesia (Gati) dan Pelayanan Vasektomi Serentak. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution; Wali Kota Binjai, Amir Hamzah; Bupati Deli Serdang, Asri Ludi Tambunan; Wakil Bupati Langkat, Tiorita Br. Surbakti; dan beberapa pejabat lainnya.
Gerakan Teladan Indonesia dan Pelayanan Vasektomi Serentak
Peluncuran Gerakan Teladan Indonesia (Gati) dan Pelayanan Vasektomi Serentak menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia. Gati diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi keluarga Indonesia dalam membangun keluarga yang harmonis dan berkualitas. Sementara itu, pelayanan vasektomi serentak bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan reproduksi bagi masyarakat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung peran perempuan dan keluarga dalam membangun bangsa. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi emas 2045 yang berkualitas dan berdaya saing.
Peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk merefleksikan peran perempuan dan keluarga dalam pembangunan bangsa. Dengan memperhatikan peran penting ayah dan ibu dalam keluarga, diharapkan Indonesia dapat menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan.