BKKBN Jatim Targetkan 262 Pria Jalani Vasektomi, Dorong Peran Ayah yang Lebih Aktif
BKKBN Jawa Timur menargetkan 262 akseptor pria untuk vasektomi dan meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) guna memperkuat peran ayah dalam keluarga.

BKKBN Jawa Timur (Jatim) menetapkan target ambisius: mengajak 262 pria untuk mengikuti vasektomi. Program ini dilaksanakan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dan merupakan bagian dari upaya meningkatkan peran pria dalam program Keluarga Berencana (KB) nasional. Pelaksanaan program ini juga bertepatan dengan peluncuran Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Surabaya, sebuah inisiatif untuk memperkuat peran ayah dalam keluarga dan masyarakat.
Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati, menjelaskan bahwa target 262 akseptor pria untuk vasektomi merupakan langkah nyata dalam mendorong kesetaraan peran ayah dalam keluarga. Ia mencontohkan pelaksanaan program di Sidoarjo, di mana dari 14 pendaftar, sekitar 10-11 berhasil menjalani prosedur vasektomi setelah mempertimbangkan aspek medis. Hal ini menunjukkan komitmen BKKBN dalam memberikan akses layanan KB bagi pria.
Peluncuran GATI, yang dilakukan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia, menandai tonggak penting dalam upaya BKKBN untuk menciptakan budaya pengasuhan yang suportif, setara, dan berkualitas. Program ini diyakini akan memperkuat fondasi keluarga Indonesia di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Maria Ernawati menekankan pentingnya kehadiran ayah, baik secara fisik maupun melalui komunikasi dan perhatian yang tulus, dalam membangun keluarga yang harmonis.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia: Membangun Peran Ayah yang Lebih Aktif
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, dalam sambutannya secara virtual, menekankan pentingnya konsistensi dalam mengimplementasikan GATI. Ia menyoroti meningkatnya fenomena fatherless atau minimnya peran ayah dalam keluarga, sebuah kondisi yang perlu diatasi secara serius. "Jangan sampai hari ini kita launching, besok langsung selesai," ujarnya, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini.
Wihaji juga menyoroti pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak. "GATI hadir karena banyak anak yang lebih dekat dengan gawai ketimbang ayahnya. Ini yang harus kita ubah," tambahnya, menyoroti pentingnya interaksi berkualitas antara ayah dan anak.
Staf Ahli Menteri BKKBN, M. Shoim Haris, menambahkan bahwa GATI merupakan bagian dari program quick wins kementerian. Program ini fokus pada pemulihan peran ayah sebagai figur utama dalam pembentukan karakter bangsa. GATI diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam jangka pendek.
Berbagai kegiatan telah direncanakan dalam rangka mendukung GATI, termasuk seminar, lokakarya, kampanye "Ayah Mengantar Sekolah", serta produksi konten edukatif digital seperti video, infografis, dan e-book. Semua ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan informasi yang dibutuhkan para ayah dalam menjalankan perannya.
Vasektomi dan Kesetaraan Gender dalam KB
Program vasektomi yang dicanangkan BKKBN Jatim merupakan bagian integral dari upaya untuk mempromosikan kesetaraan gender dalam program KB. Selama ini, beban KB seringkali lebih banyak dipikul oleh perempuan. Dengan mendorong partisipasi pria dalam metode KB seperti vasektomi, diharapkan akan tercipta keseimbangan peran dan tanggung jawab dalam keluarga.
Target 262 akseptor pria untuk vasektomi menunjukkan komitmen BKKBN dalam memberikan pilihan KB yang beragam dan inklusif bagi pasangan suami istri. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran pria dalam merencanakan keluarga.
BKKBN Jatim berharap program ini dapat meningkatkan angka partisipasi pria dalam program KB dan menciptakan keluarga yang lebih sehat dan sejahtera. Dengan demikian, terwujudlah generasi emas Indonesia 2045 yang berkualitas.
Melalui berbagai program dan inisiatif, termasuk GATI dan program vasektomi, BKKBN berupaya untuk membangun keluarga yang kuat dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dengan meningkatnya peran ayah yang aktif dan bertanggung jawab, diharapkan akan tercipta lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan suportif, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan bangsa secara keseluruhan.
Kesimpulan
Program vasektomi dan peluncuran GATI oleh BKKBN Jawa Timur merupakan langkah strategis dalam mendorong peran ayah yang lebih aktif dalam keluarga dan masyarakat. Kedua program ini diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya keluarga berkualitas dan berdaya saing, serta mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045.