Pemkot Makassar dan BI Sulsel Jalin Kolaborasi Penguatan Ekonomi Daerah
Pemerintah Kota Makassar dan Bank Indonesia Sulsel berkolaborasi untuk memperkuat ekonomi daerah melalui digitalisasi transaksi, literasi keuangan, dan pencegahan maraknya pinjaman online ilegal.
Makassar, 10 Maret 2024 – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi menjalin kolaborasi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kolaborasi ini difokuskan pada beberapa program utama, termasuk perluasan transaksi digital, peningkatan literasi keuangan, dan pencegahan dampak negatif pinjaman online (pinjol) ilegal.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif BI Sulsel. "Kami sangat mendukung upaya BI dalam memperluas penggunaan transaksi digital dan meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik bagi warga Makassar agar lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka," ujarnya dalam pertemuan dengan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, di Makassar.
Pertemuan tersebut juga membahas pentingnya sinergi dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi Kota Makassar. Kedua belah pihak sepakat bahwa koordinasi yang erat sangat krusial untuk memastikan setiap kebijakan yang diterapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Munafri berharap kolaborasi ini menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih erat dan berkelanjutan.
Penguatan Transaksi Nontunai dan Literasi Keuangan
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menekankan pentingnya promosi transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Menurutnya, perluasan penggunaan QRIS akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kami terus mendorong pemanfaatan QRIS sebagai metode pembayaran yang lebih praktis, aman, dan efisien bagi UMKM. Dengan ekosistem digital yang semakin kuat, kita berharap pertumbuhan ekonomi daerah dapat semakin meningkat," jelas Rizki. BI Sulsel berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam mengadopsi teknologi QRIS.
Selain itu, BI Sulsel juga akan meningkatkan sosialisasi mengenai literasi keuangan kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengelolaan keuangan yang baik, termasuk cara menghindari jebakan pinjol ilegal.
BI Sulsel menyadari pentingnya peran pemerintah daerah dalam mensosialisasikan program literasi keuangan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Pemkot Makassar dianggap sangat penting untuk menjangkau masyarakat secara luas dan efektif.
Upaya Pencegahan Pinjol Ilegal dan Judi Online
Maraknya pinjol ilegal dan judi online (judol) menjadi perhatian serius bagi BI Sulsel dan Pemkot Makassar. Rizki Ernadi Wimanda menegaskan perlunya sinergi untuk melindungi masyarakat dari risiko ekonomi digital yang tidak sehat.
"Kami membutuhkan sinergi yang kuat dengan Pemerintah Kota Makassar untuk memperluas sosialisasi mengenai literasi keuangan, termasuk bahaya pinjol dan judol yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi keuangan masyarakat," ucapnya. Sosialisasi ini akan mencakup edukasi tentang identifikasi pinjol ilegal dan konsekuensi hukumnya.
Pemkot Makassar akan mendukung upaya BI Sulsel melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan kegiatan komunitas. Sasaran utama sosialisasi adalah masyarakat rentan yang mudah terjerat pinjol ilegal dan judol.
Dengan kolaborasi yang kuat ini, diharapkan masyarakat Makassar dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari praktik ekonomi digital yang merugikan.
Kolaborasi antara Pemkot Makassar dan BI Sulsel ini menandai komitmen bersama untuk membangun ekosistem ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan di Kota Makassar. Langkah-langkah strategis yang diambil diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.