Pemkot Palembang Evaluasi Objek Wisata: Musi Cruise dan Menara Ampera Ditutup Sementara
Pemkot Palembang mengevaluasi objek wisata seperti Musi Cruise dan Menara Ampera sebagai respons efisiensi anggaran, dengan tetap memprioritaskan program pro-rakyat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tengah mengevaluasi sejumlah objek wisata sebagai bentuk respons terhadap kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. Penutupan sementara beberapa objek wisata, termasuk Musi Cruise dan Menara Ampera, menjadi langkah awal dalam evaluasi tersebut. Langkah ini diambil setelah Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menghadiri Rapat Paripurna bersama DPRD Palembang pada Rabu, 5 Maret 2024.
Keputusan penutupan sementara Musi Cruise dan Menara Ampera diambil untuk memastikan keamanan, kenyamanan pengunjung, dan efektivitas retribusi. Wali Kota Ratu Dewa menekankan pentingnya evaluasi yang menyeluruh agar kebijakan efisiensi tidak berdampak negatif bagi warga Palembang dan sektor pariwisata. "Kami akan mengevaluasi, melihat bagaimana keamanan, kenyamanan, dan retribusi serta dampak kepada warga agar tidak dianggap asal-asalan," ujar Wali Kota Ratu Dewa.
Meskipun penutupan sementara diberlakukan, Wali Kota Ratu Dewa tidak menutup kemungkinan kedua objek wisata tersebut akan kembali dibuka. Namun, pengkajian mendalam akan dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan operasionalnya. Pemkot Palembang berkomitmen untuk tetap memajukan sektor pariwisata, namun dengan tetap memperhatikan efisiensi anggaran.
Evaluasi Objek Wisata dan Prioritas Program Pro Rakyat
Selain fokus pada evaluasi objek wisata, Pemkot Palembang juga tengah berupaya mewujudkan janji politiknya dalam 100 hari masa kerja. Wali Kota Ratu Dewa dan Wakil Wali Kota Prima Salam berkomitmen untuk menyelesaikan target yang telah ditetapkan hingga Desember 2025. Program pro rakyat menjadi prioritas utama, seperti yang diungkapkan Wakil Wali Kota Prima Salam.
Wakil Wali Kota Prima Salam memastikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak akan mengganggu program pro rakyat. "Kami tidak ada masalah, tidak lesu, dan tidak memotong anggaran," tegasnya. Efisiensi anggaran, menurutnya, hanya akan diterapkan pada kegiatan seperti seminar dan forum group discussion.
Beberapa program prioritas Pemkot Palembang meliputi sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Program-program tersebut antara lain seragam sekolah gratis untuk PAUD, SD, dan SMP, jaminan kesehatan, Wifi gratis, ambulans gratis, kain kafan gratis, dan program mendesak lainnya. Pemkot Palembang meminta komitmen seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung visi dan misi tersebut.
Dukungan dan Evaluasi Berkelanjutan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim, mengimbau seluruh OPD untuk bahu-membahu mewujudkan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang. Evaluasi kinerja akan dilakukan secara berkala, termasuk sebelum 100 hari kerja. "Sebelum 100 hari kerja juga akan ada evaluasi. Semua stakeholders. Mulai dari lurah, camat, kepala bagian. Jika ada yang tidak berjalan, akan dikaji. Walaupun tidak tercapai di 100 hari kerja, tapi ada progres," kata Aprizal Hasyim.
Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari efektivitas program hingga pengelolaan anggaran. Pemkot Palembang berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menerapkan kebijakan efisiensi anggaran secara bijak dan terukur. Proses evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk memajukan Kota Palembang secara berkelanjutan.
Dengan demikian, penutupan sementara Musi Cruise dan Menara Ampera bukan berarti Pemkot Palembang mengabaikan sektor pariwisata. Sebaliknya, langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan objek wisata, sekaligus memastikan keberlanjutan program pro rakyat.