Pemkot Pontianak Berikan Bantuan Rp1,8 Juta untuk 400 Guru Ngaji
Pemerintah Kota Pontianak menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp1,8 juta kepada 400 guru ngaji tradisional sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pendidikan agama Islam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, memberikan angin segar bagi 400 guru ngaji tradisional. Selasa (18/3), Pemkot menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp1,8 juta per orang untuk membantu operasional mereka. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota.
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para guru ngaji dalam mendidik anak-anak mengaji dan memahami ajaran agama Islam, mulai dari membaca Al-Quran, memahami tajwid, hingga mempelajari fiqih dan tata cara ibadah. Wakil Wali Kota Bahasan menekankan pentingnya pendidikan agama Islam sebagai pondasi kehidupan, baik dunia maupun akhirat, yang harus dimulai sejak dini.
Program bantuan ini telah berjalan sejak tahun anggaran 2009, menunjukkan komitmen Pemkot Pontianak dalam mendukung pendidikan agama. Tidak hanya itu, Pemkot juga berencana menambah kuota guru ngaji dan fardu kifayah sebanyak 2.000 orang pada tahun 2025 mendatang, dengan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp3,6 miliar.
Dukungan Pemkot Pontianak terhadap Pendidikan Agama Islam
Pemberian bantuan ini merupakan wujud nyata dukungan Pemkot Pontianak terhadap para guru ngaji yang telah berdedikasi dalam mendidik generasi muda. Bantuan sebesar Rp1,8 juta diharapkan dapat meringankan beban operasional para guru ngaji dan meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kota Pontianak. Wakil Wali Kota Bahasan menyampaikan harapan agar bantuan ini dapat memotivasi para guru ngaji untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
Selain bantuan finansial, Pemkot Pontianak juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan negatif. Orang tua didorong untuk aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, memastikan mereka berada di lingkungan yang positif dan aman.
Dengan adanya program bantuan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah, guru ngaji, dan orang tua dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berilmu. Komitmen Pemkot Pontianak dalam mendukung pendidikan agama Islam patut diapresiasi sebagai upaya untuk membangun masyarakat yang religius dan berkarakter.
Rencana Peningkatan Kuota Guru Ngaji di Tahun 2025
Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Pemkot Pontianak berencana untuk menambah kuota guru ngaji dan fardu kifayah sebanyak 2.000 orang pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemkot Pontianak untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan agama Islam. Anggaran yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp3,6 miliar, menunjukkan skala besar dari rencana pengembangan pendidikan agama di Kota Pontianak.
Penambahan kuota guru ngaji ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan guru ngaji. Dengan demikian, pendidikan agama Islam dapat lebih merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Pontianak. Program ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkot Pontianak serius dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di wilayahnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Pontianak dalam memajukan pendidikan agama di Kota Pontianak. Dengan adanya tambahan guru ngaji, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama dan memperkuat pondasi keagamaan generasi muda di masa depan. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih religius dan berakhlak mulia.
Pemkot Pontianak berharap dengan adanya bantuan ini, para guru ngaji dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas mulia mereka. Selain itu, rencana penambahan kuota guru ngaji di tahun 2025 menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan agama Islam di Kota Pontianak.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan semakin banyak anak-anak yang mendapatkan kesempatan untuk belajar mengaji dan memahami ajaran agama Islam dengan lebih baik. Hal ini akan berkontribusi pada pembentukan generasi muda yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.