Pemkot Semarang dan Tanoto Foundation Jalin Kerja Sama Tingkatkan Literasi dan Numerasi
Pemerintah Kota Semarang berkolaborasi dengan Tanoto Foundation untuk meningkatkan literasi dan numerasi di kalangan siswa SD dan SMP melalui pelatihan guru dan platform digital Pemuda Hebat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, melalui Dinas Pendidikan, resmi menggandeng Tanoto Foundation dalam upaya peningkatan literasi dan numerasi. Kolaborasi ini diproyeksikan untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045. Kerja sama tersebut diresmikan pada Kamis, 13 Maret 2024, di Semarang. Langkah ini diambil sebagai respon atas rendahnya skor literasi dan numerasi di Indonesia, khususnya di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan mencakup berbagai pelatihan bagi para guru. "Kami nanti menggandeng berbagai stakeholder, salah satunya Tanoto Foundation," ujarnya dalam Media Forum Group Discussion bertema 'Kolaborasi Media Dalam Membangun Kesadaran Publik Tentang Literasi dan Numerasi' yang diselenggarakan Tanoto Foundation. Selain pelatihan, kolaborasi ini juga akan menghasilkan platform digital bernama Pemuda Hebat untuk memonitor perkembangan literasi dan numerasi secara real-time di Kota Semarang.
Bambang menambahkan bahwa platform Pemuda Hebat akan menjadi acuan penting bagi Dinas Pendidikan dan para guru untuk memantau perkembangan literasi dan numerasi. "Kalau literasi numerasi untuk level SD dan SMP itu masih berkisar 70-85 persen, sehingga masih ada ruang yang harus dikejar supaya semakin tinggi," imbuhnya. Data yang akurat dan terpantau secara berkala diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan strategi peningkatan literasi dan numerasi yang lebih efektif.
Peningkatan Literasi dan Numerasi melalui Pelatihan Guru dan Platform Digital
Medi Yusva, Java Regional Lead Tanoto Foundation, menjelaskan bahwa sebagai lembaga filantropi yang fokus pada pengembangan pendidikan, Tanoto Foundation berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan literasi dan numerasi. "Kami memperkuat fasilitator yang ada di Kota Semarang. Skor literasi dan numerasi di Indonesia masih sangat rendah, baik di sekolah maupun masyarakat," jelasnya. Tanoto Foundation pun memiliki agenda untuk memastikan setiap anak kelas III SD memiliki kecakapan dasar literasi dan numerasi.
Tanoto Foundation tidak hanya berfokus pada pelatihan guru, tetapi juga pada pengembangan platform digital yang dapat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan berbasis data. Platform ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi literasi dan numerasi di Kota Semarang, sehingga memudahkan pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
Selain itu, Tanoto Foundation juga berupaya untuk mempermudah guru dalam menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan inovatif. Salah satu contohnya adalah pelatihan pembuatan buku cerita bermuatan lokal dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Pemanfaatan AI dalam Pembuatan Buku Cerita Anak
Rohmadi Purwono, Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation dan guru SD Negeri Sadeng 02 Semarang, menjelaskan bagaimana AI membantu guru dalam mengatasi kesulitan dalam menggambar ilustrasi untuk buku cerita. "Banyak guru kesulitan membuat atau menggambar ilustrasi. Makanya, cerita itu dituliskan, kemudian AI akan membantu mengilustrasikan cerita yang dibuat," tuturnya. Program ini telah menghasilkan 44 buku cerita yang telah dipublikasikan di perpustakaan digital Perpusda Kota Semarang.
Proses pendampingan dilakukan selama satu bulan melalui pertemuan langsung (offline). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen nyata dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah guru dalam menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Kerja sama Pemkot Semarang dan Tanoto Foundation ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan pelatihan guru, pengembangan platform digital, dan pemanfaatan teknologi, diharapkan kualitas pendidikan di Kota Semarang akan semakin meningkat dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.