Pemkot Sorong Subsidi Transportasi Laut, Permudah Guru Mengajar di Pulau Terpencil
Pemerintah Kota Sorong memberikan subsidi tiga perahu motor untuk membantu guru-guru di Pulau Doom, Ram, dan Soope, memudahkan akses transportasi laut dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, telah meluncurkan program subsidi transportasi laut berupa tiga perahu motor untuk para guru yang mengajar di pulau-pulau terpencil. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, yang dilantik baru-baru ini. Subsidi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil dengan mempermudah akses bagi para pendidik.
Wali Kota Septinus Lobat menjelaskan bahwa program ini merupakan janji kampanye yang telah berhasil diwujudkan. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesulitan yang dihadapi guru-guru di pulau-pulau tersebut. "Saya sangat bersyukur bahwa apa yang saya sampaikan pada kampanye lalu sudah terlaksana pada 100 hari kerja, salah satunya adalah perhatian terhadap kualitas pendidikan," jelasnya.
Ketiga perahu motor tersebut akan melayani guru-guru di Pulau Doom, Ram, dan Soope. Akses transportasi laut ke ketiga pulau ini selama ini dikenal sulit, sehingga subsidi ini diharapkan dapat membantu para guru dalam melaksanakan tugas mengajar mereka dengan lebih efektif dan efisien. "Waktu saya kampanye di tiga pulau itu, saya merasakan betapa sulitnya para guru di sana. Karena itu saya tidak diam, saya bergerak cepat untuk menolong mereka," tambah Wali Kota Lobat.
Subsidi Perahu Motor untuk Optimalkan Pendidikan di Pulau Terpencil
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sorong, Arby Mamangsa, memberikan rincian jumlah guru yang akan dilayani oleh program subsidi ini. Terdapat 46 guru di Pulau Doom, 18 guru di Pulau Ram, dan 14 guru di Pulau Soope. Dengan adanya transportasi laut gratis ini, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan tepat waktu dan lebih lancar.
Perahu motor yang disediakan memiliki kapasitas besar, mampu mengangkut 10 hingga 20 orang dalam sekali perjalanan. Selain itu, perahu-perahu tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas keselamatan untuk menjamin keamanan para guru selama perjalanan. Pengoperasian perahu motor ini akan dilakukan setiap hari selama masa sekolah berlangsung.
Arby Mamangsa juga menjelaskan mengenai biaya operasional dari program ini. Pemerintah Kota Sorong mengalokasikan dana sekitar Rp18 hingga Rp20 juta per bulan untuk membiayai operasional ketiga perahu motor tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Sorong untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil.
Program subsidi transportasi laut ini merupakan langkah nyata Pemkot Sorong dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di wilayah kepulauan. Dengan terpenuhinya kebutuhan transportasi, diharapkan para guru dapat lebih fokus pada tugas mengajar mereka dan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi siswa-siswa di pulau terpencil tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Ketiga perahu motor tersebut akan beroperasi setiap hari, memastikan para guru dapat pergi dan pulang dari sekolah dengan aman dan nyaman. Pemberian subsidi ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan dedikasi para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka di daerah terpencil. Semoga program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah yang sulit dijangkau.
- Jumlah guru yang dilayani: 78 guru (46 di Pulau Doom, 18 di Pulau Ram, 14 di Pulau Soope)
- Kapasitas perahu motor: 10-20 orang
- Biaya operasional per bulan: Rp18-20 juta
- Frekuensi operasional: Setiap hari selama masa sekolah
Dengan adanya fasilitas transportasi laut yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di pulau-pulau terpencil di Kota Sorong dapat meningkat secara signifikan. Para guru tidak lagi perlu khawatir dengan kendala transportasi, sehingga dapat lebih fokus pada tugas mengajar dan mendidik generasi muda di daerah tersebut.