Pemprov Maluku Ajak Kaum Muda Kembangkan Kreativitas Wirausaha, Hadapi Surplus Usia Produktif 2045
Pemerintah Provinsi Maluku mendorong anak muda untuk berwirausaha guna menghadapi surplus usia produktif di 2045 dan meningkatkan perekonomian daerah dengan berbagai program pembiayaan.
Ambon, 8 Maret 2025 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengajak anak muda untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini disampaikan sebagai upaya mengantisipasi surplus usia produktif pada tahun 2045 dan mengurangi angka pengangguran.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku, Fitrah Ambon, menyatakan bahwa para pemuda tidak hanya berfokus pada pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Beliau menekankan pentingnya pemanfaatan kemampuan dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja sendiri melalui berwirausaha. "Setelah lulus kuliah jangan hanya mengandalkan untuk menjadi PNS saja, tapi sebagai sarjana harus memakai kemampuan dan kreativitas untuk menjadi seorang wirausaha muda," ujarnya di Ambon, Sabtu.
Langkah ini dinilai krusial untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Dengan memanfaatkan potensi usia produktif, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian nasional. "Tahun 2045 Indonesia mengalami surplus usia produktif, kalau tidak dipersiapkan dari sekarang berarti akan ada banyak pengangguran dan itu menjadi musibah bagi negara kita. Oleh sebab itu anak-anak muda sekarang harus dipersiapkan agar kita bisa menjadi Indonesia Emas," tambah Fitrah.
Program Pemberdayaan Wirausaha Muda
Pemprov Maluku telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung para wirausaha muda. Salah satu program unggulan adalah kolaborasi dengan kementerian dalam kegiatan entrepreneur hub. Program ini menyediakan wadah bagi anak muda untuk mengembangkan usaha kreatif mereka.
"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, apapun bidang usahanya, para pengusaha muda ini kami berikan wadah untuk memamerkan sekaligus menjual produknya, selain untuk menambah pemasukan, ini juga bisa membuka peluang pasar yang lebih luas," jelas Fitrah. Program ini tidak hanya membantu pemasaran, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para wirausaha muda untuk saling berjejaring dan belajar satu sama lain.
Selain entrepreneur hub, Pemprov Maluku juga menyediakan akses pembiayaan yang beragam. Kerjasama dengan pihak swasta dan program pemerintah seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) memberikan kemudahan bagi para pemuda untuk mendapatkan modal usaha. "Manfaatkan akses-akses pembiayaan yang ada seperti KUR, pinjaman di bank hingga pinjaman dana bergulir yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM Maluku. Kalau saya sarankan, untuk memakai pembiayaan yang ada idealnya di 30 persen dari laba setahun," saran Fitrah.
Tantangan dan Solusi Peningkatan Akses KUR
Terdapat tantangan dalam peningkatan akses KUR bagi masyarakat Maluku. Data Pemprov Maluku menunjukkan penurunan penerima KUR sebesar 50 persen pada triwulan I 2025, hanya mencapai 2.253 penerima dengan nilai Rp112 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai 5.302 penerima dengan nilai Rp182 miliar.
Penurunan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan inovasi dan kreativitas dalam pengembangan UMKM, terutama dari kalangan pemuda. "Untuk meningkatkan penerimaan KUR pada masyarakat, maka perlu dilakukan penambahan jumlah serta inovasi dan kreativitas pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Maluku, dan pemuda harus jadi pelopor pada hal tersebut," tegas Fitrah. Pemerintah berharap dengan peningkatan kreativitas dan inovasi dari para wirausaha muda, angka penerima KUR dapat kembali meningkat.
Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi para pemuda dalam mengembangkan usaha mereka. Dengan berbagai program yang telah dan akan diluncurkan, diharapkan dapat tercipta iklim usaha yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku, sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi bonus demografi di tahun 2045.