Pendangkalan Sungai Amandit di HSS: Dinas PUTR dan BWS Kalsel III Tinjau Kondisi Lapangan
Dinas PUTR HSS dan BWS Kalimantan III meninjau pendangkalan Sungai Amandit di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, guna mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah dampak buruk pada pertanian dan pemukiman warga.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, telah melakukan peninjauan lapangan terhadap pendangkalan yang terjadi di Sungai Amandit Lama dan Sungai Amandit Baru. Peninjauan yang dilakukan pada Jumat lalu ini bertujuan untuk memetakan langkah strategis dalam menangani masalah tersebut.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten HSS, Teddy Soetedjo, menjelaskan bahwa pendangkalan sungai tersebut dikhawatirkan akan menghambat aliran air dan berdampak negatif pada sektor pertanian serta pemukiman warga di sekitar sungai. Peninjauan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat Kecamatan Kalumpang, Dinas Pertanian Kabupaten HSS, Kepala Desa Karang Bulan, dan Kepala Desa Balimau. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif.
Menurut Teddy Soetedjo, "Kami bersama tim dari BWS Kalimantan III sudah turun ke lapangan guna melihat kondisi Sungai Amandit Lama dan Sungai Amandit Baru yang mengalami pendangkalan." Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat untuk segera melakukan pengerukan dan mengembalikan fungsi sungai secara optimal. Kondisi sungai yang dangkal berpotensi menyebabkan berbagai masalah, mulai dari terhambatnya irigasi pertanian hingga peningkatan risiko banjir.
Langkah Strategis Penanganan Pendangkalan Sungai Amandit
Peninjauan lapangan tersebut merupakan langkah awal untuk merumuskan solusi terbaik bagi permasalahan pendangkalan Sungai Amandit. Tim gabungan telah melakukan observasi langsung untuk melihat seberapa parah pendangkalan yang terjadi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar perencanaan pengerukan dan normalisasi sungai.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas berbagai aspek terkait, termasuk aspek teknis pengerukan, perencanaan anggaran, dan studi Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek normalisasi.
Pemerintah Kabupaten HSS berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efektif. Kerja sama yang erat antara Dinas PUTR HSS dan BWS Kalimantan III sangat krusial dalam memastikan keberhasilan proyek normalisasi Sungai Amandit.
Peran Penting Sungai Amandit bagi Masyarakat HSS
Sungai Amandit Lama dan Sungai Amandit Baru memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten HSS, terutama untuk sektor pertanian dan perkebunan. Sungai ini menjadi sumber irigasi utama bagi lahan pertanian di sekitarnya. Pendangkalan sungai mengancam keberlangsungan pertanian dan mata pencaharian masyarakat.
Dengan normalisasi sungai, diharapkan lahan pertanian dapat kembali dimanfaatkan secara optimal dan produktivitas pertanian dapat meningkat. Selain itu, normalisasi juga akan mengurangi risiko genangan air dan banjir yang sering terjadi di musim hujan. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kerugian ekonomi.
Dinas PUTR HSS telah mempersiapkan dokumen pendukung usulan normalisasi Sungai Amandit Lama, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan surat hibah tanah. Dokumen-dokumen ini diperlukan untuk proses pengajuan dan persetujuan proyek normalisasi dari pihak terkait.
Pemulihan fungsi Sungai Amandit diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat HSS, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Kolaborasi dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini.
Dengan upaya pemulihan yang tepat, diharapkan lahan pertanian dapat kembali dimanfaatkan secara optimal dan risiko genangan air yang dapat berujung banjir dapat dicegah. Langkah-langkah yang diambil saat ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk permasalahan pendangkalan Sungai Amandit dan memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat di sekitarnya.