Pengerukan Kali Cideng di Jaksel Optimis Kurangi Banjir hingga 25 Persen
Suku Dinas SDA Jakarta Selatan optimis pengerukan Kali Cideng sepanjang 1.134 meter akan mengurangi risiko banjir hingga 25 persen, sebagai bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Jakarta, 21 April 2024 - Upaya penanggulangan banjir di Jakarta Selatan terus digencarkan. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan optimistis pengerukan Kali Cideng pada segmen Jalan Patra Kuningan hingga Casablanca, Menteng Dalam, dan Tebet akan mampu mengurangi dampak banjir hingga 25 persen. Pengerukan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Santo, menyampaikan hal tersebut kepada wartawan pada Senin lalu. Ia menjelaskan bahwa pengerukan Kali Cideng dilakukan secara bertahap, dimulai dari segmen sepanjang 325 meter dengan kedalaman satu hingga dua meter. Proses ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, termasuk warga setempat.
Langkah ini sejalan dengan arahan program 100 hari kerja Gubernur DKI Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Rano Karno yang fokus pada pengerukan kali-kali di Jakarta untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan mengurangi risiko banjir. Target pengerukan Kali Cideng sepanjang 1.134 meter ditargetkan rampung pada 30 Juni 2024.
Pengerukan Kali Cideng: Tahapan dan Kendala
Proses pengerukan Kali Cideng tidaklah mudah. Pihak Suku Dinas SDA Jakarta Selatan menghadapi beberapa kendala teknis. Salah satunya adalah pembongkaran pagar tembok untuk memungkinkan alat berat, seperti ekskavator, dapat diturunkan ke dasar kali. Koordinasi dengan warga sekitar, khususnya RT dan RW setempat, sangat penting untuk kelancaran proses ini.
Santo menjelaskan, "Kita membuka pagar tembok agar alat bisa masuk dan turun ke kali, nantinya pagar akan kita kembalikan ke semula." Hal ini menunjukkan komitmen pihak SDA untuk meminimalkan dampak pengerukan terhadap lingkungan sekitar dan memastikan kembalinya kondisi semula setelah pengerjaan selesai.
Pengerukan dilakukan secara bertahap untuk memastikan keamanan dan efisiensi. Proses ini memerlukan perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat untuk mencapai hasil yang optimal.
Selain itu, pihak SDA juga memastikan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, termasuk instansi pemerintah dan masyarakat sekitar, untuk memastikan kelancaran pengerjaan dan meminimalisir potensi konflik.
Fokus Pengerukan Kali Sebagai Induk Saluran
Suku Dinas SDA Jakarta Selatan menekankan pentingnya pengerukan kali sebagai bagian dari strategi penanggulangan banjir. Kali-kali di Jakarta Selatan dianggap sebagai induk saluran yang saling terhubung. Pengerukan yang efektif pada induk saluran ini akan berdampak positif pada saluran-saluran yang lebih kecil.
Selain Kali Cideng, beberapa kali lainnya juga menjadi fokus pengerukan, antara lain Kali Krukut (segmen Jalan NIS), Kali Grogol (segmen Mayapada-PIM), Kali Ciliwung, dan Waduk Ragunan. Pengerukan menyeluruh pada berbagai titik ini diharapkan dapat secara signifikan mengurangi risiko banjir di Jakarta Selatan.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Jakarta. Dengan pengerukan kali secara terintegrasi dan terencana, diharapkan Jakarta Selatan dapat lebih siap menghadapi musim hujan dan mengurangi dampak negatif banjir terhadap masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Suku Dinas SDA Jakarta Selatan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan banjir di wilayah tersebut. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi yang baik antar pihak dan kesiapan masyarakat dalam mendukung proses pengerukan.