Penolakan Akses PBB ke Jalur Gaza Utara Mencapai 140 Permintaan
Otoritas Israel menolak lebih dari 140 permintaan akses PBB ke Gaza utara dalam dua bulan terakhir.
Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa otoritas pendudukan Israel telah menolak lebih dari 140 permintaan akses masuk PBB ke Jalur Gaza utara dalam dua bulan terakhir. Pernyataan ini disampaikan oleh Jonathan Whittall, pejabat senior dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Wilayah Pendudukan (OCHA) pada Selasa (31/12).
Whittall menjelaskan bahwa serangan udara oleh militer pendudukan Israel terus berlangsung di Jabalia dan wilayah sekitarnya. Serangan ini menyasar fasilitas kesehatan dan rumah sakit, yang berakibat pada semakin memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. PBB telah berupaya untuk mencapai wilayah Gaza utara, namun semua permintaan akses tersebut telah ditolak lebih dari 140 kali oleh otoritas Israel.
Kondisi Kemanusiaan di Jabalia yang Memprihatinkan
Keluarga-keluarga Palestina di daerah Jabalia telah hidup di bawah pengepungan Israel selama lebih dari dua bulan. Situasi ini membuat mereka terpaksa mengungsi dari Gaza utara, termasuk dari daerah-daerah seperti Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia. Saat ini, mereka hidup dalam kondisi yang sangat sulit di sekitar Kota Gaza.
Whittall menekankan bahwa kebutuhan mendesak untuk bantuan kemanusiaan semakin meningkat. Warga yang mengungsi menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses ke makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. PBB terus berupaya untuk memberikan bantuan, namun penolakan akses dari otoritas Israel menghambat upaya tersebut.
Dampak Serangan Terhadap Sistem Kesehatan di Gaza
Serangan yang terus menerus di Jabalia juga berdampak serius terhadap sistem kesehatan di Gaza. Banyak rumah sakit yang menjadi sasaran serangan, sehingga layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), upaya untuk mempertahankan sistem kesehatan di Gaza dianggap sia-sia karena kondisi yang semakin memburuk.
Data menunjukkan bahwa satu anak meninggal setiap jam di Gaza akibat serangan Israel. Kepala UNRWA juga menyatakan bahwa Israel telah melanggar semua aturan perang yang berlaku di Gaza, yang semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.