Penutupan Objek Wisata Danau Lebar Mukomuko Akibat Ancaman Harimau
Objek wisata Danau Lebar di Mukomuko, Bengkulu, masih ditutup karena adanya ancaman harimau yang telah memangsa warga dan ternak, dan pihak BKSDA masih memasang perangkap.
Objek wisata Danau Lebar di Desa Setia Budi, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terpaksa ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi serangan harimau yang beberapa waktu lalu memangsa seorang warga dan seekor sapi di wilayah Kecamatan Teras Terunjam.
Menurut Camat Teras Terunjam, Oky Hendriyadi, penutupan Danau Lebar masih berlaku karena tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu masih memasang tiga perangkap untuk menangkap harimau tersebut. "Danau Lebar masih tutup karena perangkap harimau masih terpasang," jelasnya saat dihubungi pada Senin, 27 Januari 2024.
Ketiga perangkap tersebut diletakkan di tiga desa berbeda di Kecamatan Teras Terunjam: Desa Setia Budi, Mekar Jaya, dan Desa Setia Jaya. Pemasangan perangkap ini merupakan upaya BKSDA untuk mengamankan wilayah dan mencegah insiden serupa terjadi lagi.
Berdasarkan kesepakatan antara pihak BKSDA Mukomuko dan pemerintah setempat, pemasangan perangkap harimau di Danau Lebar akan berlangsung selama 21 hari. Setelah masa tersebut berakhir, akan dikaji kembali apakah perlu perpanjangan waktu pemasangan perangkap atau Danau Lebar bisa dibuka kembali untuk umum.
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Damin, sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa harimau yang menjadi target operasi adalah seekor harimau jantan. Tim BKSDA terus memantau pergerakan harimau tersebut, dan akan memperpanjang waktu pemasangan perangkap jika harimau belum berhasil ditangkap.
Pemasangan perangkap di Desa Tunggal Jaya dan Mekar Jaya telah dimulai dua hari lebih awal. Hingga saat ini, proses pemasangan perangkap hampir berlangsung selama 20 hari, dan terus dipantau secara ketat oleh tim BKSDA.
Keputusan penutupan objek wisata ini diambil demi keselamatan pengunjung. Pembukaan kembali Danau Lebar akan diumumkan setelah dilakukan evaluasi dan dipastikan tidak ada lagi ancaman dari harimau tersebut. Informasi lebih lanjut akan dikoordinasikan dengan pihak BKSDA Mukomuko.