Perencanaan Keluarga untuk Generasi Berkualitas: Himbauan Wakil Menteri
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, mengajak masyarakat untuk merencanakan keluarga agar menghasilkan anak-anak yang sehat dan berkualitas, serta mendorong keterlibatan perempuan dalam perencanaan pembangunan.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menyerukan pentingnya perencanaan keluarga yang matang demi mewujudkan generasi berkualitas. Seruan ini disampaikan saat beliau menghadiri panen padi lokal sehat di Desa Nagasepaha, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Jumat, 2 Februari 2024. Beliau menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat terkait memiliki anak, yang harus diiringi dengan perencanaan yang matang untuk menjamin tumbuh kembang anak yang optimal.
"Kita semua perlu mengadopsi pola pikir baru bahwa memiliki anak harus disertai dengan perencanaan keluarga yang matang agar anak-anak yang lahir memenuhi standar kualitas untuk pertumbuhan dan perkembangan," ujar Tan dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut menekankan tanggung jawab orang tua dalam membesarkan anak. Memiliki anak bukan hanya sekadar soal jumlah, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan ekonomi dan kesetaraan kesempatan antara anak laki-laki dan perempuan.
Mewujudkan Keluarga Berkualitas
Menurut Wakil Menteri Tan, keluarga berkualitas memastikan anak-anak terhindar dari stunting dengan asupan gizi yang cukup. Beliau juga menyoroti peran penting perempuan sebagai tulang punggung keluarga yang seringkali tak terhitung dan tak diakui sebagai pekerjaan.
"Banyak perempuan berjuang sebagai tulang punggung keluarga. Selain menjadi tulang punggung keluarga, perempuan juga diharapkan menjadi manajer keluarga. Menjadi manajer keluarga adalah sesuatu yang dipelajari saat bekerja," katanya.
Pekerjaan perempuan dalam mengelola rumah tangga seringkali luput dari pengakuan dan penghargaan sebagai sebuah pekerjaan formal. Oleh karena itu, pemerintah daerah didorong untuk melibatkan perempuan dalam perencanaan pembangunan.
Keterlibatan Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan
Wakil Menteri Tan juga mengingatkan pemerintah daerah untuk melibatkan perempuan minimal 30 persen dalam konsultasi perencanaan pembangunan. "Saya mengingatkan pemerintah daerah untuk melibatkan perempuan setidaknya 30 persen dalam konsultasi perencanaan pembangunan. Suara mereka sangat berharga dan harus dipertimbangkan," tegas Tan.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa perencanaan pembangunan benar-benar inklusif dan responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak. Dengan demikian, pembangunan nasional dapat berjalan optimal dan berkelanjutan, serta mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Tan menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi anak laki-laki dan perempuan. Hal ini termasuk dalam hal akses pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Dengan demikian, generasi mendatang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Kesimpulannya, upaya untuk mewujudkan generasi berkualitas membutuhkan komitmen bersama dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah, keluarga, dan individu. Perencanaan keluarga yang matang, keterlibatan perempuan dalam pembangunan, dan kesetaraan kesempatan bagi anak merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.