Perkuat Industri Penerbangan, Pemerintah Kembangkan MRO dan Aerospace Park di Kertajati
Pemerintah berkomitmen memperkuat industri penerbangan nasional dengan pengembangan kawasan MRO dan Aerospace Park di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, guna mengurangi ketergantungan perawatan pesawat ke luar negeri.
Jakarta, 21 April 2024 - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat industri penerbangan nasional. Langkah strategis ini diwujudkan melalui pengembangan kawasan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan Aerospace Park di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement/HoA) dan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Senin lalu, menandai dimulainya proyek ambisius ini.
Saat ini, 46 persen perawatan pesawat nasional masih dilakukan di luar negeri. Hal ini mendorong pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam membangun kemandirian industri penerbangan. Pengembangan MRO dan Aerospace Park di Kertajati diharapkan mampu mengurangi ketergantungan tersebut, menekan biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi industri penerbangan secara keseluruhan. "Bandara Kertajati memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional," kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Proyek ini melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta. Kerjasama ini dinilai sebagai kunci keberhasilan pengembangan kawasan tersebut. Bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga langkah strategis menuju transformasi industri penerbangan yang mandiri dan berkelanjutan. "Kami di Kementerian Perhubungan siap mendukung penuh, termasuk dalam hal konektivitas transportasi dan penyelarasan kebijakan lintas sektor," tegas Menhub.
Pengembangan Kertajati Aerocity: Pusat Industri Penerbangan Nasional
Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) seluas 84,2 hektare, yang merupakan bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluas 3.480 hektare, akan menjadi basis perawatan pesawat terintegrasi. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat dan Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan optimismenya terhadap proyek ini. "Dengan kolaborasi integrasi dan orkestrasi bersama ini, Bandara Kertajati, Jawa Barat akan semakin maju, optimal dan sejahtera. Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi sebuah aeroscity aerospace park, sebuah bandara berkelas internasional yang juga diperkuat sebuah ekosistem industri kedirgantaraan. Jika kemudian kita bisa masuk ke dalam industri kedirgantaraan berkelas dunia tadi, artinya akan memperkuat kontribusi industri penerbangan Indonesia," ujar AHY.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada optimalisasi pemanfaatan bandara, tetapi juga sebagai upaya membangun kemandirian industri dirgantara nasional. "Menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Proyek ini diharapkan mampu menarik investasi global dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Keberadaan Kertajati Aerocity di masa depan akan dilengkapi dengan terminal penumpang, kawasan komersial, e-commerce hub, serta konektivitas antarmoda yang terintegrasi.
Ruang Lingkup Kerja Sama dan Manfaat
Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani mencakup beberapa ruang lingkup penting, antara lain:
- Penyusunan master plan pengembangan fasilitas MRO
- Pengawalan implementasi model bisnis kemitraan pembangunan inovatif
- Koordinasi percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus
- Pengembangan konektivitas udara
- Regulatory mapping dan scoping assessment untuk dukungan kebijakan fiskal maupun nonfiskal
Dengan terwujudnya pengembangan MRO dan Aerospace Park di Kertajati, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk perawatan pesawat, meningkatkan efisiensi biaya operasional, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor penerbangan. Proyek ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun industri penerbangan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Proyek ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dalam industri penerbangan.