Pesan The Daddies untuk Ganda Putra Indonesia: Bangkit dan Kerja Keras!
Usai pensiun di Indonesia Masters 2025, Ahsan/Hendra (The Daddies) berpesan kepada ganda putra Indonesia untuk meningkatkan kerja keras dan introspeksi diri demi bangkit dari tren prestasi yang menurun.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan atau yang dikenal sebagai The Daddies, memberikan pesan penting kepada para juniornya di sektor ganda putra. Setelah resmi gantung raket di babak 16 besar Indonesia Masters 2025, Kamis lalu di Istora Senayan, Jakarta, keduanya menekankan perlunya kerja keras dan introspeksi diri.
Kekalahan Ahsan/Hendra dari pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Roy King Yap (13-21, 14-21), menandai berakhirnya kiprah mereka di turnamen tersebut. Namun, pensiun mereka bukan akhir dari cerita. Justru menjadi momentum bagi The Daddies untuk memberikan pesan kepada penerus estafet ganda putra Indonesia. "Ganda putra harus bangkit, harus bekerja lagi. Saat ini memasuki fase menurun, harus introspeksi untuk lebih bekerja keras. Namanya pertandingan pasti ada kalah, yang penting itu belajar supaya bisa bangkit lagi dan jangan menyerah," ujar Ahsan dalam konferensi pers.
Hendra Setiawan, yang kini berusia 40 tahun, menambahkan bahwa persaingan di sektor ganda putra saat ini sangat ketat dan sulit diprediksi. Hasil-hasil turnamen sepanjang tahun menunjukkan pergantian juara yang silih berganti. "Pesan saya ganda putra Indonesia harus lebih kerja keras lagi, mau belajar, dan harus bangkit lagi. Kita lagi terpuruk harus bangkit, jangan menyerah," tegas Hendra.
Penampilan terakhir The Daddies di Indonesia Masters 2025 menjadi penutup perjalanan karier gemilang mereka. Sebagai peraih tiga gelar juara dunia BWF, Ahsan/Hendra telah menginspirasi banyak pebulu tangkis muda Indonesia. Meskipun sudah pensiun, keduanya masih akan hadir dalam acara seremonial dari BWF dan PBSI di Istora Senayan pada Minggu (26/1).
Secara keseluruhan, pesan yang disampaikan The Daddies sangat jelas: Ganda putra Indonesia perlu meningkatkan intensitas latihan, melakukan evaluasi diri, dan pantang menyerah dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Tantangan ke depan menuntut kerja keras dan dedikasi tinggi agar dapat kembali meraih prestasi gemilang di kancah internasional.