Pesta Retail Daerah 2025: Dorong Kemandirian UMKM di 11 Kota
Pesta Retail Daerah 2025 sukses digelar di 11 kota, melibatkan 4.000 pemilik toko kelontong SRC untuk meningkatkan kemandirian UMKM dan pertumbuhan ekonomi.
Jakarta, 01 Maret 2025 (ANTARA) - Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar Pesta Retail Daerah (PRD) 2025 di 11 kota di Indonesia. Kegiatan ini melibatkan sekitar 4.000 pemilik toko kelontong, bertujuan untuk meningkatkan kemandirian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menggerakkan roda perekonomian daerah. PRD 2025 berlangsung dari tanggal 4 hingga 28 Februari 2025, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal di berbagai wilayah.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menjelaskan bahwa PRD 2025 merupakan bentuk apresiasi kepada toko-toko SRC yang telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. "Kami ingin memberikan penghargaan kepada setiap Toko SRC atas usaha yang berdampak positif terhadap perekonomian daerah melalui gelaran ini," ujar Romulus dalam keterangan pers di Jakarta.
Sebanyak 11 kota terpilih untuk menjadi tuan rumah PRD 2025, yaitu Palembang, Makassar, Semarang, Malang, Batam, Banda Aceh, Balikpapan, Jambi, Singkawang, Surakarta, dan Bandung. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat jaringan dan komunitas UMKM, mendorong inovasi, serta menciptakan peluang kolaborasi untuk meningkatkan daya saing UMKM Indonesia.
Penguatan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi
Romulus menekankan pentingnya peran UMKM, khususnya toko kelontong, dalam pembangunan ekonomi daerah. Toko kelontong, katanya, berperan krusial dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan, berkontribusi pada pemerataan ekonomi, dan membantu mengurangi angka kemiskinan. Mereka membentuk ekosistem perdagangan yang langsung berhubungan dengan masyarakat, menjaga daya beli, menciptakan lapangan kerja, dan mendistribusikan barang kebutuhan pokok.
PRD 2025, menurut Romulus, juga menjadi momentum bagi SRC untuk memperkuat komitmen dalam percepatan transformasi UMKM. "SRC berkomitmen untuk terus mendukung UMKM toko kelontong dalam menghadapi tantangan dan perubahan pasar yang semakin dinamis, terutama dalam hal digitalisasi. Gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik diharapkan menjadi pengingat dan motivasi bahwa kita memiliki tujuan bersama yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia," tambahnya.
Lebih lanjut, Romulus menjelaskan bahwa dengan memperkuat UMKM, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang lebih inklusif dan tangguh. Optimalisasi peran UMKM, termasuk toko kelontong, berpotensi menjadi motor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen.
"Kolaborasi solid para anggota SRC dan pemangku kepentingan menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang baru yang memperkuat daya saing UMKM di tingkat nasional. Semoga momentum positif ini dapat terus berlanjut dan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen," kata Romulus.
Ekosistem SRC: Jaringan Luas dan Terintegrasi
Ekosistem SRC telah berkembang pesat, kini mencakup lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia. Toko-toko ini tergabung dalam 8.200 paguyuban, dan bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang tergabung dalam Mitra SRC. Jaringan ini membentuk ekosistem yang tanggap dan tangguh, menghubungkan Mitra SRC, Toko SRC, dan pelanggan SRC di seluruh Indonesia.
PRD 2025 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan memperluas pasar bagi UMKM yang tergabung dalam ekosistem SRC. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, SRC menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. Penguatan UMKM melalui berbagai program dan inisiatif seperti PRD 2025 diharapkan dapat mendorong terciptanya ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berdaya saing.
Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan.