Petai Karimun Tembus Pasar Malaysia, Dorong Ekonomi Kepri!
Ekspor petai dari Karimun, Kepri, ke Malaysia mencapai lebih dari sembilan ton pada tahun 2025, bernilai Rp925 juta, mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Petai asal Karimun, Kepulauan Riau, berhasil menembus pasar Malaysia. Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Kepri, melalui Satpel Karimun, mendukung ekspor rutin komoditas ini melalui Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun sepanjang tahun 2025. Hal ini dimungkinkan karena permintaan tinggi dari pasar Malaysia akan petai berkualitas tinggi dan cita rasa khasnya. Keberhasilan ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Karimun dan membuka peluang kerja baru. Pengawasan ketat dari karantina memastikan petai bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dan memenuhi standar sanitasi serta fitosanitasi Malaysia.
Ekspor petai ini menunjukkan potensi besar komoditas hortikultura Indonesia di pasar internasional. Nilai ekspor yang mencapai Rp925 juta untuk lebih dari sembilan ton petai membuktikan daya saing produk pertanian Kepri. Keberhasilan ini juga menjadi bukti efektifitas pengawasan dan fasilitasi yang dilakukan oleh Balai Karantina Kepri dalam mendukung para eksportir.
Pengawasan yang ketat oleh Balai Karantina memastikan kualitas dan keamanan produk ekspor. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan pasar internasional dan memastikan keberlanjutan ekspor petai ke Malaysia. Dengan demikian, ekspor petai bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga mengangkat citra produk pertanian Indonesia di mata dunia.
Ekspor Petai: Suksesnya Kolaborasi dan Pengawasan
Pj Satpel Karimun, Drh Dorisman, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap setiap pengiriman petai. Petugas karantina memastikan komoditas bebas OPTK dan memenuhi standar internasional. "Komoditas ini diminati pasar Malaysia, karena cita rasanya yang khas dan kualitasnya yang terjaga," ujar Dorisman. Pengawasan ini menjadi kunci keberhasilan ekspor dan menjaga reputasi produk Indonesia di pasar internasional.
Lebih lanjut, Dorisman menambahkan bahwa peningkatan ekspor berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Karimun dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi produk pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Kepri, Herwintarti, turut menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ekspor petai. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini membuktikan kualitas produk pertanian Kepri mampu memenuhi standar internasional. "Produk itu sudah melalui tahapan pemeriksaan ketat sebelum diekspor," katanya, memastikan keamanan dan kesehatan produk.
Herwintarti juga berharap ekspor petai dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Ia mendorong peningkatan kualitas produk agar tetap kompetitif di pasar lokal dan internasional. "Tingkatkan terus kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar lokal hingga internasional," ucapnya.
Dampak Positif Ekspor Petai terhadap Ekonomi Karimun
Ekspor petai ke Malaysia memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Karimun. Dengan nilai ekspor mencapai Rp925 juta pada tahun 2025, hal ini menunjukkan potensi besar komoditas petai sebagai sumber pendapatan daerah. Selain itu, ekspor ini juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Karimun, khususnya yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi petai.
Keberhasilan ini juga menunjukkan potensi besar pengembangan sektor pertanian di Karimun. Dengan dukungan dari Balai Karantina Kepri, diharapkan ekspor petai dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah. Pemerintah daerah juga perlu memberikan dukungan dan fasilitasi kepada petani petai agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Ke depan, perlu adanya strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan ekspor petai. Hal ini meliputi peningkatan kualitas produk, pengembangan infrastruktur, dan perluasan pasar. Dengan demikian, ekspor petai dapat menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi Karimun dan Kepulauan Riau.
Ekspor petai ke Malaysia membuktikan bahwa produk pertanian Indonesia memiliki daya saing di pasar internasional. Dengan pengawasan yang ketat dan peningkatan kualitas produk, diharapkan ekspor komoditas pertanian lainnya dapat mengikuti jejak kesuksesan petai Karimun.