Petani Diduga Sengaja Bolongi Turap Kali di Kembangan, Jakarta Barat
Suku Dinas SDA Jakarta Barat menduga oknum petani sengaja membolongi turap kali di Kembangan Utara untuk irigasi pertanian, mengabaikan kepentingan umum.
Jakarta, 17 Maret 2024 - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat mengungkapkan dugaan adanya oknum petani yang dengan sengaja merusak turap (sheetpile) kali di wilayah Kembangan Utara, Kembangan, untuk kepentingan irigasi pertanian. Perbuatan ini menimbulkan kerugian dan menghambat upaya pemerintah dalam menjaga infrastruktur daerah.
Kepala Sudin SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, menyatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali memperbaiki turap yang bolong tersebut. Namun, upaya perbaikan tersebut selalu sia-sia karena turap kembali dibolongi. "Kemarin saya menemukan di daerah Kembangan Utara, sudah kita tambal. Sudah dirapikan kemudian ada bocoran, kita tambal. Nah kemarin siaga 1 hampir 24 jam, bocor lagi. Ternyata itu dibolongi warga," ungkap Purwanti saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Permasalahan ini bukan hanya sekadar kerusakan infrastruktur, tetapi juga menunjukkan adanya konflik kepentingan antara kebutuhan irigasi pertanian dan upaya pemerintah dalam menjaga kelancaran aliran air dan mencegah potensi bencana. Kejadian ini menjadi sorotan karena mengabaikan kepentingan umum dan kerja keras petugas Sudin SDA yang telah berupaya memperbaiki kerusakan tersebut.
Dugaan Oknum Petani Rusak Turap Kali
Purwanti telah mengkonfirmasi kepada pihak RW setempat terkait kerusakan turap tersebut. Dari keterangan yang didapat, terungkap dugaan keterlibatan oknum petani yang membolongi turap untuk kepentingan irigasi sawah mereka. "Sudah konfirmasi dengan Pak RW-nya. Kata Pak RW itu ada petani di situ yang memang buat pertanian," jelas Purwanti.
Tindakan oknum petani ini menuai kekecewaan dari Sudin SDA Jakarta Barat. Pihaknya merasa upaya perbaikan yang telah dilakukan menjadi sia-sia karena ulah oknum tersebut. "Kita udah capek-capek, tapi kita kan juga perlu kontribusi warga juga ya karena kita sudah berupaya gitu kan. Kemarin sudah aman gitu ternyata warga sendiri yang membuat bolong," ungkap Purwanti dengan nada kecewa.
Sebagai respons atas kejadian ini, Sudin SDA Jakarta Barat telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan dan RW setempat untuk meningkatkan pengawasan dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Mereka berharap agar masyarakat turut serta menjaga infrastruktur umum yang telah dibangun.
Solusi Pengairan Pertanian
Meskipun tindakan oknum petani tersebut tidak dibenarkan, Sudin SDA Jakarta Barat juga memahami kebutuhan irigasi untuk pertanian di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Purwanti meminta RW dan kelurahan setempat untuk memfasilitasi komunikasi antara para petani dengan pihak terkait untuk mencari solusi pengairan alternatif yang tidak merusak infrastruktur umum.
"Mereka juga kan butuh buat pengairannya," ujar Purwanti, menunjukkan bahwa Sudin SDA Jakarta Barat berupaya mencari solusi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan ini secara terpadu dan memperhatikan kepentingan semua pihak.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur dan sumber daya air. Diharapkan, ke depannya, akan ada solusi yang lebih baik dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian tanpa mengorbankan kepentingan umum dan merusak infrastruktur yang telah dibangun.
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencari solusi jangka panjang untuk pengairan pertanian di Kembangan Utara. Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, petani, dan warga sekitar untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan.