Pj Gubernur Kalbar Harisson Pamit, Ungkap Pencapaian dan Harapan untuk Kalbar
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menyampaikan permohonan maaf dan mengungkapkan sejumlah pencapaian selama 17 bulan memimpin, menjelang pelantikan Gubernur dan Wagub terpilih.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, resmi menyampaikan perpisahan kepada masyarakat Kalimantan Barat setelah menjabat selama 17 bulan. Selama masa kepemimpinannya, yang dimulai pada 5 September 2023, Harisson fokus menjaga stabilitas daerah, mengawal program pembangunan, dan memastikan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas. Ia akan kembali ke posisinya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar terpilih pada 20 Februari 2025.
Dalam keterangannya di Pontianak, Rabu, Harisson menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan selama ia menjabat. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan berbagai program strategis untuk kemajuan daerah. "Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kalimantan Barat yang telah bahu membahu bersama saya dan seluruh perangkat daerah dalam menjaga kondusivitas, mendukung program pembangunan, serta memastikan perekonomian dan kesejahteraan tetap terjaga," ungkap Harisson.
Harisson juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kebijakan yang mungkin belum dapat memenuhi seluruh harapan masyarakat selama masa kepemimpinannya. Ia mengakui bahwa sebagai manusia biasa, ia tidak luput dari kesalahan. "Sebagai manusia biasa, saya tentu tidak luput dari kesalahan. Saya memohon maaf jika selama menjabat ada hal-hal yang belum bisa saya wujudkan atau keputusan yang kurang berkenan. Namun, saya yakin dengan kebersamaan, Kalimantan Barat akan terus berkembang ke arah yang lebih baik," katanya.
Pencapaian Selama Kepemimpinan Harisson
Selama 17 bulan memimpin Kalimantan Barat, Harisson mencatat sejumlah pencapaian yang membanggakan. Salah satu prestasi signifikan adalah penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri atas keberhasilan dalam pengendalian inflasi. Strategi yang diterapkan meliputi operasi pasar untuk menjaga keterjangkauan harga, kelancaran distribusi bahan pokok, serta komunikasi yang efektif dengan masyarakat untuk mencegah lonjakan harga.
Selain pengendalian inflasi, Harisson juga menyoroti upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem. Program bantuan sosial dan bedah rumah bagi keluarga kurang mampu menjadi fokus utama dalam upaya tersebut. Ia berharap program-program ini akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan baru agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Harisson juga menekankan pentingnya keberlanjutan program-program pembangunan yang telah dimulai selama masa kepemimpinannya. Ia berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dapat melanjutkan dan meningkatkan kinerja pemerintahan untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
Kepemimpinan Harisson juga menunjukan komitmen dalam menjaga stabilitas daerah dan kerjasama yang baik antar lembaga pemerintahan. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan pelayanan publik.
Harapan untuk Masa Depan Kalimantan Barat
Menjelang berakhirnya masa jabatannya, Harisson menyampaikan harapannya agar Kalimantan Barat terus berkembang dan maju di bawah kepemimpinan baru. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. "Saya yakin dengan kebersamaan, Kalimantan Barat akan terus berkembang ke arah yang lebih baik," ujarnya kembali.
Ia berharap agar program-program yang telah dicanangkan dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. Komitmen untuk menekan angka kemiskinan ekstrem dan menjaga stabilitas harga barang pokok juga diharapkan tetap menjadi prioritas utama.
Dengan berakhirnya masa jabatannya, Harisson berharap agar kepemimpinan baru dapat membawa Kalimantan Barat menuju kemajuan yang lebih pesat dan berkelanjutan. Ia optimis bahwa dengan kerjasama dan sinergi yang baik, Kalimantan Barat akan mampu menghadapi tantangan dan meraih peluang di masa depan.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Harisson selama 17 bulan ditandai dengan fokus pada stabilitas daerah, kesejahteraan masyarakat, dan pengendalian inflasi. Ia meninggalkan warisan berupa berbagai program dan kebijakan yang diharapkan dapat berkelanjutan dan membawa Kalimantan Barat menuju masa depan yang lebih cerah.