PLN Ajak Mahasiswa ULM Dalami Ketahanan Energi, Dorong Pemanfaatan EBT
PLN UID Kalselteng berkolaborasi dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam kuliah tamu bertema ketahanan energi dan energi baru terbarukan, mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan energi hijau di Indonesia.
Banjarbaru, 11 Maret 2024 - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) mengajak mahasiswa teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru untuk mendalami isu krusial ketahanan energi. General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyampaikan ajakan tersebut dalam kuliah tamu yang diselenggarakan di Fakultas Teknik ULM pada Selasa. Kuliah tamu ini dihadiri sekitar 100 mahasiswa dari jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin, menandai langkah nyata kolaborasi antara PLN dan dunia pendidikan tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal di sektor energi.
Kuliah tamu bertajuk "Ketahanan Energi dan Energi Baru Terbarukan" ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Dekan I Fakultas Teknik ULM, Dr. Ir. Mahmud. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan praktisi industri seperti PLN dalam memperkaya wawasan mahasiswa. "Kehadiran praktisi industri seperti PLN sangat penting untuk menambah wawasan mahasiswa," ujarnya, menggarisbawahi manfaat langsung dari pemaparan pengalaman dan pengetahuan praktisi PLN.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi PLN dan dunia akademik untuk mencetak SDM yang siap menghadapi tantangan di masa depan, khususnya dalam konteks transisi energi dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mahasiswa diberikan pemahaman komprehensif mengenai peran penting EBT dalam menjawab tantangan tersebut.
Pentingnya Peran EBT dan Transisi Energi
Dalam pemaparan materi, Ahmad Syauki menjelaskan peran strategis PLN dalam menghadapi perubahan iklim global dan mendorong transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. PLN, menurut Syauki, mendapat mandat dari pemerintah untuk memimpin transisi energi di Indonesia. Salah satu upaya nyata PLN dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan meningkatkan penggunaan EBT.
PLN berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan hingga 75 persen dari tambahan 100 Gigawatt (GW) pembangkit listrik baru hingga tahun 2040. Kalimantan, dengan potensi EBT yang melimpah seperti biogas, biomassa, tenaga surya, dan angin, memiliki peran kunci dalam pencapaian target tersebut. Potensi ini perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Selain pengembangan EBT, PLN juga aktif mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini, terdapat 75 SPKLU yang tersebar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan jarak rata-rata antar SPKLU sekitar 42 km, memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam melakukan perjalanan jarak jauh.
Senior Manager Perencanaan PLN UID Kalselteng, Diah Puspita, menambahkan bahwa pemanfaatan energi lokal merupakan strategi utama dalam menjaga ketahanan energi. Listrik berbasis energi lokal mengurangi ketergantungan impor bahan bakar, mendukung ketahanan energi nasional, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan kemandirian energi.
Strategi PLN dalam Transisi Energi
PLN juga mengembangkan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pemanfaatan EBT. Upaya ini juga mencakup mendorong investasi hijau melalui produk Green Energy as a Service (GEaS), termasuk Renewable Energy Certificate (REC) dan Dedicated Green Energy Sources. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat terhadap energi bersih dan berkelanjutan.
Melalui kuliah tamu ini, PLN berharap mahasiswa ULM dapat memahami lebih dalam tentang transformasi sektor kelistrikan dan berkontribusi aktif dalam pengembangan energi hijau di Indonesia. Kolaborasi antara PLN dan perguruan tinggi diharapkan dapat melahirkan inovasi dan solusi yang mendukung terwujudnya ketahanan energi nasional yang andal dan berkelanjutan.
Dengan peningkatan penggunaan EBT dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti SPKLU, PLN terus berupaya mewujudkan visi Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Partisipasi aktif dari generasi muda, seperti mahasiswa ULM, sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Kalimantan yang kaya akan potensi EBT. PLN membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai program dan riset terkait energi terbarukan.