PLN Pulihkan Listrik Sulsel Pasca Banjir: 19.458 Pelanggan Tersambung Kembali

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik untuk 19.458 pelanggan di Sulawesi Selatan setelah banjir yang melanda beberapa wilayah pada 11-12 Februari 2025, meskipun masih ada pelanggan lain yang terdampak.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 11-12 Februari 2025 menyebabkan gangguan pasokan listrik bagi ribuan pelanggan. Namun, PT PLN (Persero) bergerak cepat untuk memulihkan layanan tersebut. Tim ahli dan teknisi PLN langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan perbaikan dan pengamanan jaringan listrik.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, melaporkan bahwa awalnya sebanyak 23.692 pelanggan terdampak akibat 459 gardu yang terendam banjir, terkena longsor, atau tertimpa pohon. "Alhamdulillah, saat ini kami berhasil memulihkan pasokan listrik untuk 19.458 pelanggan," ujar Budiono dalam keterangannya di Makassar. PLN juga menghimbau masyarakat yang membutuhkan layanan kelistrikan untuk menghubungi mereka melalui aplikasi PLN Mobile.

Intensitas hujan yang tinggi di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, dan Soppeng menyebabkan banjir, longsor, dan pohon tumbang yang merusak jaringan listrik. Peringatan dini cuaca ekstrem telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, berlaku dari 12 hingga 14 Februari 2025, memprediksi hujan lebat, angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

PLN menerapkan beberapa langkah utama untuk memastikan pemulihan pasokan listrik yang efektif dan efisien. Budiono menegaskan komitmen PLN dalam proses pemulihan ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah patroli untuk memastikan kondisi aman setelah banjir surut sebelum menyalakan kembali aliran listrik. "Walau harus menerjang banjir, kami terus berpatroli memastikan kondisi banjir sudah surut. Tim kami telah bekerja tanpa henti sejak awal banjir untuk memulihkan pasokan listrik di daerah-daerah yang terdampak," jelas Anggih Prasetya, Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Maros.

PLN berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memastikan seluruh pelanggan yang terdampak dapat kembali menikmati layanan listrik secepatnya. Proses pemulihan ini menunjukkan dedikasi PLN dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, terutama di tengah kondisi darurat bencana alam. Kecepatan respon dan koordinasi yang baik antara tim di lapangan dan manajemen PLN menjadi kunci keberhasilan pemulihan ini. Aplikasi PLN Mobile juga menjadi saluran komunikasi penting antara PLN dan pelanggan untuk melaporkan kerusakan dan mendapatkan informasi terbaru.

Banjir dan cuaca ekstrem di Sulsel menimbulkan dampak signifikan, tidak hanya pada infrastruktur listrik, tetapi juga pada kehidupan masyarakat. Banyak warga yang harus mengungsi dan kehilangan harta benda. Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya infrastruktur yang tahan terhadap bencana. PLN, sebagai penyedia layanan publik, memainkan peran penting dalam pemulihan pasca bencana, memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.

Ke depannya, perlu adanya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, PLN, dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana dan pemulihan pasca bencana. Peningkatan infrastruktur, sistem peringatan dini yang lebih akurat, dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam di masa mendatang. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim yang dapat memicu bencana alam yang lebih sering dan intens.

Pemulihan pasokan listrik oleh PLN pasca banjir di Sulsel menunjukkan respon cepat dan efektif dalam menghadapi bencana alam. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, upaya PLN dalam memulihkan layanan listrik kepada sebagian besar pelanggan patut diapresiasi. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan kolaborasi antar berbagai pihak untuk meminimalisir dampaknya.