Polda Banten Tanam Jagung Dukung Swasembada Pangan Nasional 2025
Polda Banten bersama instansi terkait melakukan penanaman jagung seluas 23 hektare di tiga lokasi berbeda, mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan nasional tahun 2025.
Polda Banten memulai aksi tanam jagung dalam program satu juta hektare untuk mendukung target swasembada pangan nasional Presiden Jokowi di tahun 2025. Kegiatan ini dilangsungkan pada Selasa, 21 Januari di Serang, Banten.
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menjelaskan pentingnya jagung sebagai komoditas strategis dalam ketahanan pangan Indonesia. Jagung berperan penting sebagai sumber pangan utama dan bahan baku industri. Meningkatnya kebutuhan jagung di Indonesia mendorong program ini untuk meningkatkan produktivitas, kemandirian pangan, dan kesejahteraan petani.
Penanaman serentak dilakukan di tiga lokasi dengan total lahan 23 hektare. Lokasi pertama seluas 20 hektare di lahan PT. Bibo, Desa Mogana, Pandeglang, menggunakan 300 kg benih bantuan Kementerian Pertanian. Lokasi kedua seluas 1 hektare di Mako Kompi 2 Batalyon C, Desa Cilangkap, Lebak, milik PT. Salembarang. Terakhir, 2 hektare lahan di Desa Salira, Cilegon, milik PT. Sulfindo.
Penanaman di PT. Bibo dihadiri oleh Asisten Daerah II Banten, Dr. A. Damenta, Forkopimda Banten, dinas terkait, Forkopimda Pandeglang, Direktur Utama PT. Bibo, dan Ketua Kelompok Tani Mukti Yofi Satria. Kapolda Suyudi menekankan sinergi antara Polri, Kementerian Pertanian, Gapki, Perhutani, Inhutani, pihak swasta, dan petani sebagai kunci keberhasilan program ini.
Kapolda Suyudi mengapresiasi kontribusi semua pihak, terutama para petani. Polda Banten juga memiliki program pendukung swasembada pangan lain, seperti Polisi Peduli Pengangguran (Poliran), Sinergitas Polwan dan Kelompok Tani (Siponi), Pangan Lestari, dan Tumpang Sari.
Kapolda berharap program ini meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya komoditas jagung. Dengan kerja sama pemerintah, Polri, swasta, dan petani, target swasembada pangan diharapkan dapat tercapai. Program ini merupakan langkah nyata dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Suksesnya program ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak yang terlibat. Perlu adanya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan untuk memastikan efektivitas penanaman dan distribusi hasil panen jagung ke masyarakat.