Polda Sumut Tindak Tegas 1.312 Pelaku Premanisme dalam Operasi Pekat Toba 2025
Selama 17 hari Operasi Pekat Toba 2025, Polda Sumut berhasil menindak 1.312 orang yang diduga melakukan aksi premanisme, dengan 147 kasus naik ke tahap penyidikan.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) berhasil menindak tegas 1.312 orang yang diduga terlibat aksi premanisme. Penindakan tersebut dilakukan selama 17 hari pelaksanaan Operasi Pekat Toba 2025, yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 17 Mei 2025. Operasi ini merupakan bukti komitmen Polda Sumut dalam menciptakan rasa aman dan ketertiban di wilayah Sumatera Utara.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengumumkan hasil operasi tersebut pada Minggu, 18 Mei 2025 di Medan. Ia menjelaskan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Satuan Tugas Polda Sumut dan jajarannya telah menindak 1.096 kasus premanisme. Dari jumlah tersebut, terdapat 147 kasus yang telah dinaikkan ke tahap penyidikan dengan 190 tersangka.
Selain penindakan hukum, Polda Sumut juga melakukan pembinaan terhadap 1.122 pelaku dari 949 kasus lainnya. Hal ini menunjukkan pendekatan komprehensif Polda Sumut dalam memberantas premanisme, yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya preventif dan rehabilitatif.
Operasi Pekat Toba 2025: Memberantas Premanisme di Sumut
Operasi Pekat Toba 2025 merupakan operasi terpadu yang dilakukan secara simultan di seluruh wilayah Sumatera Utara. Tujuan utama operasi ini adalah untuk menciptakan ruang publik yang aman dan kondusif, serta memberikan efek jera bagi para pelaku premanisme. Polda Sumut berkomitmen untuk tidak mentolerir segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Kombes Pol Ferry Walintukan menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung keberhasilan operasi ini. Ia mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk praktik pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme kepada pihak kepolisian. Laporan dapat disampaikan langsung ke kantor polisi terdekat atau melalui call center 110.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan kehadiran Polri di lapangan mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk para investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan komitmen Polda Sumut dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Selain penindakan, kami juga melakukan pembinaan dan edukasi. Operasi ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga mendorong kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya keamanan dan ketertiban," ujar Kombes Pol Ferry Walintukan.
Pentingnya Peran Serta Masyarakat
Polda Sumut menyadari bahwa keberhasilan pemberantasan premanisme tidak hanya bergantung pada upaya penegakan hukum oleh kepolisian saja. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari aksi premanisme.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk berani melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan atau tindakan premanisme yang mereka saksikan. Kerjasama antara kepolisian dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam memberantas premanisme dan menciptakan Sumatera Utara yang aman dan damai.
Polda Sumut berharap operasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap situasi keamanan dan ketertiban di Sumatera Utara. Keberhasilan Operasi Pekat Toba 2025 akan menjadi tolak ukur keberhasilan upaya Polda Sumut dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Dengan ditekankannya pentingnya peran serta masyarakat dan komitmen Polda Sumut untuk terus melakukan operasi serupa, diharapkan angka premanisme di Sumatera Utara dapat ditekan dan terciptalah keamanan dan ketertiban yang lebih baik.
Operasi Pekat Toba 2025 yang berlangsung hingga 21 Mei 2025 diharapkan mampu memberikan efek jera dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Polda Sumut berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Sumatera Utara.
Kesimpulan
Operasi Pekat Toba 2025 yang dilakukan Polda Sumut menunjukkan komitmen serius dalam memberantas premanisme. Penindakan terhadap 1.312 pelaku premanisme dan upaya pembinaan yang dilakukan merupakan langkah penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Sumatera Utara. Keberhasilan operasi ini juga bergantung pada peran serta aktif masyarakat dalam melaporkan setiap tindakan premanisme yang terjadi.