Polres Batang Salurkan Panen Jagung Raya ke Bulog: Wujud Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Polres Batang, Jawa Tengah, salurkan hasil panen raya jagung seluas 177 hektare ke Bulog untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dengan kualitas jagung dinilai baik untuk pakan ternak.
Polres Batang, Jawa Tengah, baru-baru ini berhasil memanen raya jagung dan segera menyalurkannya ke Perum Bulog. Panen raya ini melibatkan lahan seluas 177 hektare di beberapa lahan milik Perhutani, dan dilakukan dari masa tanam Februari hingga Mei 2025. Hal ini merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap ketahanan pangan nasional, khususnya di Kabupaten Batang.
Kepala Kepolisian Resor Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, menyatakan bahwa hasil panen jagung akan disalurkan ke Bulog setelah melalui proses penyortiran untuk memastikan kualitasnya. Proses penyortiran ini penting untuk menentukan kualitas jagung sebelum didistribusikan. AKBP Edi Rahmat Mulyana juga menambahkan bahwa kualitas jagung yang dipanen dinilai baik dan cocok untuk pakan ternak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan warga sekitar.
Gerakan tanam jagung ini merupakan kolaborasi antara Polres Batang, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, dan Perhutani. Bantuan benih jagung dari Kementerian Pertanian telah mendukung keberhasilan program ini, dengan penanaman dilakukan secara bertahap menggunakan 15 kilogram benih per hektare. Hasil panen yang signifikan, mencapai 6 ton jagung di Desa Kemiri Barat dan Sengon, menunjukkan keberhasilan program ini.
Panen Raya Jagung: Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
Kolaborasi antara Polres Batang, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, dan Perhutani menjadi kunci keberhasilan panen raya jagung ini. Perhutani menyediakan lahan seluas 177 hektare di beberapa lokasi, termasuk RPH Jatisari Selatan, Utara, Subah, dan Pucungkerep. Lahan-lahan tersebut dimanfaatkan untuk menanam jagung, sebuah tanaman hortikultura yang dinilai cocok untuk lahan tersebut.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Budhi Santosa, menjelaskan bahwa Bulog siap menyerap seluruh hasil panen jagung dengan syarat kadar air mencapai 15 persen. Hal ini menunjukkan kesiapan Bulog dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah.
Asisten Perhutani BKPH Subah, Budi Karyanto, menambahkan bahwa lahan kelola sosial Perhutani memang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman hortikultura. Ketersediaan lahan ini menjadi faktor penting dalam keberhasilan program penanaman jagung yang digagas oleh Polres Batang.
Kualitas Jagung dan Kesejahteraan Petani
Kualitas jagung yang dihasilkan dari panen raya ini dinilai cukup baik dan sesuai untuk pakan ternak. Hal ini memiliki implikasi positif bagi kesejahteraan para petani dan warga setempat. Dengan adanya pasar yang terjamin melalui Bulog, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas jagung.
Proses penyortiran yang dilakukan sebelum penyaluran ke Bulog bertujuan untuk memastikan bahwa hanya jagung berkualitas yang diterima. Hal ini penting untuk menjaga kualitas pakan ternak dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh para peternak.
Program ini juga menunjukkan sinergi positif antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat daerah, dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Dengan adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog, para petani dapat lebih optimis dalam mengembangkan usaha pertaniannya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.
Kesimpulan
Panen raya jagung di Kabupaten Batang merupakan bukti nyata komitmen berbagai pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi yang baik antara Polres Batang, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Perhutani, dan Bulog telah menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.