Polres Pemalang Tanam Jagung Sistem Tumpang Sari 2,7 Hektare untuk Ketahanan Pangan
Polres Pemalang bersama Dinas Pertanian dan Perhutani Pemalang tanam jagung sistem tumpang sari seluas 2,7 hektare untuk dukung ketahanan pangan nasional.
Kepolisian Resor (Polres) Pemalang, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Perhutani Kabupaten Pemalang, berhasil menanam bibit jagung seluas 2,7 hektare dengan sistem tumpang sari. Penanaman yang dilakukan di lahan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 12 Maret 2024 ini melibatkan berbagai pihak dalam semangat gotong royong.
Kepala Polres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menjelaskan bahwa penanaman jagung sistem tumpang sari ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih inovatif dalam sektor pertanian. "Dengan semangat gotong royong, kami mengajak mari bersama-sama mendukung program ini untuk membangun kemandirian pangan sehingga ke depan daerah ini dapat menjadi salah satu lumbung pangan yang berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional," ungkap AKBP Eko Sunaryo.
Kegiatan ini juga diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Polres Pemalang berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Peningkatan Produksi Pangan dan Inovasi Pertanian
Sistem tumpang sari yang diterapkan dalam penanaman jagung ini dinilai efektif untuk meningkatkan produktivitas lahan. Dengan menanam berbagai jenis tanaman secara bersamaan, diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan lahan dan sumber daya yang ada. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Kabupaten Pemalang.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya inovasi dalam sektor pertanian. Polres Pemalang berharap masyarakat dapat terus mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi.
AKBP Eko Sunaryo menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. Kerja sama yang baik antara Polres Pemalang, Dinas Pertanian, dan Perhutani Pemalang menjadi kunci keberhasilan penanaman jagung sistem tumpang sari ini. "Melalui kerja sama dan dukungan semua pihak, kami yakin hal ini dapat mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan, khususnya di daerah setempat," tambahnya.
Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Penanaman jagung seluas 2,7 hektare ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatkan produksi pangan dalam negeri, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian pangan. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Polres Pemalang berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Ke depan, Polres Pemalang akan terus berupaya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan nasional.
"Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," tegas AKBP Eko Sunaryo. Polres Pemalang berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain dalam upaya membangun ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Kapolres menekankan pentingnya inovasi di sektor pertanian. "Kami berharap masyarakat terus melakukan inovasi di bidang sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," tutupnya.
Desa Pegongsoran, lokasi penanaman jagung ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam penerapan sistem pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Pemalang dan Indonesia secara keseluruhan.