Prabowo Dukung Thailand Bergabung dengan BRICS, Siap Fasilitasi Proses Keanggotaan!
Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap upaya Thailand untuk menjadi anggota BRICS dan siap membantu memfasilitasi prosesnya.
Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap ambisi Thailand untuk bergabung dengan BRICS, sebuah aliansi ekonomi yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Dukungan ini disampaikan saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, di Government House, Bangkok, pada Senin lalu. Indonesia siap membantu Thailand dalam proses menuju keanggotaan BRICS.
"Indonesia sepenuhnya mendukung upaya Thailand untuk menjadi anggota BRICS, dan kami siap membantu memfasilitasi proses tersebut," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Perdana Menteri Thailand. Pernyataan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara-negara berkembang.
Dukungan Prabowo ini menjadi angin segar bagi Thailand, yang telah menerima undangan resmi untuk bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra mulai 1 Januari 2025. Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya Thailand untuk menjadi anggota penuh BRICS, yang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan, investasi, serta ketahanan pangan dan energi negara tersebut.
Indonesia Dukung Penuh Keanggotaan Thailand di BRICS
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung penuh keanggotaan Thailand di BRICS. Menurutnya, langkah ini akan memperkuat posisi Thailand di panggung ekonomi global dan memberikan manfaat bagi kedua negara. Indonesia siap memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk memfasilitasi proses integrasi Thailand ke dalam BRICS.
"Kami percaya bahwa keanggotaan Thailand di BRICS akan membawa manfaat besar bagi kedua negara dan kawasan," ujar Prabowo. Dukungan ini mencerminkan hubungan erat antara Indonesia dan Thailand, serta visi bersama untuk memperkuat kerjasama ekonomi di antara negara-negara berkembang.
Thailand sendiri telah menunjukkan keseriusannya untuk menjadi anggota BRICS dengan mengambil langkah-langkah strategis, termasuk menerima status negara mitra dan berpartisipasi aktif dalam berbagai forum BRICS. Keanggotaan penuh di BRICS akan memberikan Thailand akses ke pasar yang lebih besar, investasi yang lebih banyak, dan peluang kerjasama ekonomi yang lebih luas.
Status Kemitraan Thailand dalam BRICS
Thailand telah resmi menerima undangan untuk bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra mulai 1 Januari 2025. Status ini memungkinkan Thailand untuk berpartisipasi dalam sesi-sesi khusus KTT BRICS, pertemuan para menteri luar negeri, dan acara-acara tingkat tinggi lainnya. Thailand juga berkesempatan untuk memberikan kontribusi pada dokumen-dokumen hasil resmi BRICS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikondet Phalangkun, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, menyatakan bahwa perolehan status mitra BRICS merupakan tonggak penting dalam perjalanan Thailand menuju keanggotaan penuh. Status ini membuka pintu bagi Thailand untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, serta memastikan ketahanan pangan dan energi.
Sebagai negara mitra, Thailand akan memiliki kesempatan untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dengan negara-negara anggota BRICS di berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan sosial budaya. Status ini juga akan meningkatkan profil Thailand di panggung internasional dan memperkuat posisinya sebagai pemain penting di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia dan BRICS: Kebijakan Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS sejalan dengan prinsip kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif. Indonesia memandang BRICS sebagai platform yang tepat untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dan Global South. Partisipasi aktif Indonesia dalam BRICS menunjukkan komitmen negara ini untuk berkontribusi pada tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Setelah berpartisipasi dalam KTT BRICS Plus di Kazan tahun lalu, Indonesia semakin yakin bahwa BRICS dapat menjadi wadah yang efektif untuk mengatasi tantangan-tantangan global, seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan. Indonesia siap bekerjasama dengan negara-negara anggota BRICS lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain Thailand, beberapa negara lain juga telah menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari, termasuk Belarus, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan. Hal ini menunjukkan bahwa BRICS semakin menarik minat negara-negara berkembang yang ingin mencari alternatif kerjasama ekonomi dan politik di luar kerangka kerja tradisional.
Dengan dukungan penuh dari Indonesia dan status kemitraan yang telah diraih, Thailand semakin dekat untuk menjadi anggota penuh BRICS. Keanggotaan Thailand di BRICS akan membawa manfaat besar bagi negara tersebut dan kawasan Asia Tenggara, serta memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan ekonomi global yang semakin berpengaruh.