Presiden Minta Stabilitas Harga Sembako Jelang Ramadhan 2025
Mentan Andi Amran sampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga kestabilan harga sembilan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025 guna menjamin kesejahteraan masyarakat.
Jakarta, 17 Februari 2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pentingnya menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako). Hal ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan mencegah lonjakan harga yang merugikan menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Pernyataan Mentan ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Direktur Utama Perum Bulog, dan sejumlah pihak terkait lainnya. Rakortas ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden.
Arahan Presiden dan Stabilitas Harga
"Atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, beliau menginginkan sembilan bahan pokok kita stabilkan," tegas Mentan Andi Amran. Presiden menekankan pentingnya harga sembako yang terjangkau bagi seluruh masyarakat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Meskipun Mentan tidak merinci sembilan bahan pokok tersebut, beliau menegaskan arahan Presiden agar harga-harga tersebut diturunkan.
Rakortas tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Wakil Menteri Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik, dan BUMN di bidang pangan seperti PTPN, ID FOOD, PPI, dan PT Berdikari. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah yang serius dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Ketersediaan Beras dan Intervensi Pemerintah
Mentan juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga beras, mengingat komoditas ini seringkali mengalami fluktuasi. Beliau menyatakan bahwa produksi beras saat ini meningkat dan stok cukup memadai. "Kita melihat produksi kita yang biasanya bergejolak adalah beras. Ini kita perhatikan, beras adalah tanggung jawab penuh. Kita serahkan Bulog sampai kita kolaborasi. Beras ini stoknya 2 juta ton. Jadi, tidak ada alasan harga beras naik," jelas Mentan.
Pemerintah, melalui Bulog, memiliki stok beras mencapai 2 juta ton. Stok ini diharapkan dapat mencegah kenaikan harga dan menjamin ketersediaan beras di pasaran. Langkah ini merupakan bagian dari intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga pangan.
Langkah Strategis Bapanas
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, sebelumnya telah memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman menjelang Ramadhan 2025. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Arief menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan, stabilitas pasokan, dan harga pangan. Salah satu langkah tersebut adalah penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).
Arief juga menyampaikan proyeksi neraca pangan periode Januari-Desember 2025 yang menunjukkan ketersediaan 12 komoditas pangan strategis dalam kondisi aman dan cukup. Terkait beras, carry over stok di awal tahun 2025 sebesar 8 juta ton, di tambah stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog sebesar 1,9 juta ton, menjamin kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Berbagai langkah strategis telah dan akan terus dilakukan, termasuk peningkatan produksi, pengelolaan stok, dan intervensi pasar, untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.