Presiden Prabowo Peringatkan PMI soal Sindikat Ilegal: Waspada Risiko Penyelundupan
Presiden Prabowo Subianto memperingatkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan bahaya sindikat ilegal dan meminta mereka waspada terhadap risiko penyelundupan serta tindakan tegas dari aparat negara asing.
Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkait bahaya sindikat penyelundupan manusia. Peringatan tersebut disampaikan menyusul insiden penembakan lima WNI oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Insiden tersebut terjadi pada Jumat pekan lalu, diduga melibatkan para calon PMI yang masuk perairan Malaysia secara ilegal.
Presiden menekankan pentingnya menghindari jalur ilegal dan non-prosedural yang ditawarkan sindikat. Beliau menyatakan, "Saya ingatkan bahwa jangan ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing, risikonya negara asing akan bertindak. Jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu," tegas Presiden Prabowo saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Peringatan ini disampaikan Presiden Prabowo sebagai respon atas insiden penembakan tersebut. Lima WNI yang menjadi korban diduga merupakan calon PMI yang mencoba masuk Malaysia melalui jalur ilegal. Presiden Prabowo juga telah membahas masalah ini secara umum dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, saat pertemuan bilateral di Kuala Lumpur pada Senin (27/1).
Meskipun otoritas Malaysia menyatakan adanya perlawanan dari para WNI, Kementerian Luar Negeri RI membantah klaim tersebut. Direktur Pelindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha, menyatakan berdasarkan keterangan korban selamat, tidak ada perlawanan dari para WNI terhadap APMM. Informasi ini diperoleh langsung dari KBRI Kuala Lumpur yang telah menjenguk empat korban selamat di RS Serdang dan RS Klang.
Kementerian Luar Negeri RI menuntut investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM. KBRI Kuala Lumpur juga mengumpulkan informasi lebih lanjut dan telah menunjuk pengacara untuk mempersiapkan langkah hukum selanjutnya. Proses investigasi ini diharapkan dapat mengungkap kronologi kejadian secara lebih jelas dan memastikan keadilan bagi para korban.
Kasus ini menyoroti bahaya yang mengintai para PMI yang menggunakan jalur ilegal. Proses perekrutan yang tidak resmi dan berisiko tinggi ini seringkali dijalankan oleh sindikat yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pencegahan terhadap praktik ilegal ini sangat penting untuk melindungi keselamatan para PMI.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi calon PMI untuk selalu memilih jalur resmi dan prosedural dalam bekerja di luar negeri. Pemerintah Indonesia melalui berbagai instansi terkait terus berupaya melindungi dan memberikan informasi yang akurat kepada para PMI untuk menghindari praktik-praktik ilegal yang membahayakan.
Kesimpulannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan serius kepada calon PMI untuk menghindari sindikat ilegal yang menawarkan pekerjaan di luar negeri melalui jalur tidak resmi. Kasus penembakan di Malaysia menjadi bukti nyata akan risiko yang dihadapi. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya menggunakan jalur resmi dan bekerja sama dengan instansi berwenang untuk memastikan keselamatan dan perlindungan para pekerja migran.