Presiden Prabowo Siap Hadiri May Day di Monas Bersama 150 Ribu Buruh
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam peringatan May Day di Monas bersama 150 ribu buruh dari berbagai serikat pekerja, menandai momen bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri peringatan Hari Buruh atau May Day di Monas, Jakarta, pada tanggal 1 Mei 2024 mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh sekitar 150.000 buruh dari berbagai serikat pekerja di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kehadiran Presiden Prabowo menandai momen bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia, mengingat terakhir kali seorang Presiden menghadiri May Day adalah Presiden Soekarno 60 tahun lalu.
Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, menyampaikan bahwa kaum buruh sangat antusias menyambut kehadiran Presiden Prabowo. Mereka berharap kehadiran Presiden dapat memberikan dukungan nyata bagi perjuangan dan kesejahteraan buruh Indonesia. Para buruh akan berkumpul di Monas untuk menyampaikan aspirasi dan harapan mereka.
Lebih dari 3.000 bus akan digunakan untuk mengangkut para buruh dari Jawa Barat dan Banten menuju Monas. Sementara itu, buruh dari Jakarta, khususnya Jakarta Utara dan Jakarta Timur, banyak yang akan melakukan konvoi sepeda motor. Presiden Prabowo dijadwalkan akan memberikan sambutan pada pukul 10.00-11.00 WIB.
Momen Bersejarah bagi Gerakan Buruh
Jumhur Hidayat menyebut peringatan May Day tahun ini sebagai momen sejarah bagi gerakan buruh Indonesia. Ia berharap kehadiran Presiden Prabowo dapat memberikan jalan terang bagi kesejahteraan buruh dan kebangkitan industri di Indonesia. Acara May Day ini merupakan bagian dari rangkaian perjuangan untuk mengawal berbagai peraturan yang terkait dengan kesejahteraan buruh dan kebangkitan industri di berbagai sektor.
Kehadiran Presiden Prabowo, sebagai kepala pemerintahan tertinggi dan pemegang kekuasaan untuk membuat UU dan peraturan lainnya, dinilai sangat berarti bagi kaum buruh. Peringatan May Day tahun ini dianggap berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena adanya dukungan langsung dari Presiden.
Dalam kesempatan ini, para buruh juga akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah dapat segera menyempurnakan UU Ketenagakerjaan agar lebih adil bagi semua pihak.
Tuntutan Buruh kepada Pemerintah
Para buruh yang tergabung dalam 48 serikat pekerja/serikat buruh menuntut pemerintah untuk segera menyempurnakan UU Ketenagakerjaan agar lebih adil. Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah untuk menerbitkan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Perlindungan Pekerja Perikanan Tangkap.
Sebagai tambahan, para buruh juga meminta pemerintah untuk membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi dan memastikan perlindungan bagi para pekerja. Tuntutan-tuntutan ini menunjukkan komitmen para buruh untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.
Peringatan May Day di Monas diharapkan menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk mendengarkan dan menanggapi aspirasi para buruh. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi dialog dan penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja di Indonesia.
Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga merupakan bentuk perjuangan nyata para buruh untuk mendapatkan hak-hak dan kesejahteraan yang lebih baik. Semoga peringatan May Day ini dapat menjadi tonggak sejarah bagi peningkatan kesejahteraan buruh di Indonesia.