PT Timah Tebus MTN Rp391,25 Miliar: Strategi Optimalkan Kinerja Keuangan
PT Timah Tbk sukses tebus seluruh MTN I 2022 senilai Rp391,25 miliar untuk optimalkan kinerja keuangan dan perkuat fundamental bisnis di tengah dinamika industri pertambangan global.
PT Timah Tbk telah menyelesaikan pembelian kembali (buyback) seluruh Medium Term Notes (MTN) I 2022 senilai Rp391,25 miliar. Aksi korporasi ini dilakukan sebagai langkah strategis perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan dan memperkuat posisi keuangan perseroan di tengah fluktuasi pasar global. Pembelian kembali ini mencakup pokok MTN dan bunga yang telah ditransfer ke rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Divisi Head Corporate Secretary PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan, mengumumkan penyelesaian buyback ini pada Jumat di Pangkalpinang. Ia menjelaskan bahwa transfer dana sebesar Rp395,87 miliar telah dilakukan pada 3 Maret 2025, meliputi pokok MTN Rp391,25 miliar dan bunga Rp4,62 miliar. MTN ini sebelumnya diterbitkan pada 5 Oktober 2022 tanpa melalui penawaran umum, dengan nilai total Rp626 miliar.
Keputusan PT Timah untuk melakukan buyback seluruh MTN sebelum jatuh tempo pada 5 Oktober 2025 didorong oleh kinerja keuangan perseroan yang positif dan terus membaik. Sampai September 2024, PT Timah mencatatkan pendapatan Rp8,25 triliun, EBITDA Rp2,08 triliun, dan laba bersih Rp908,81 miliar. Kondisi keuangan yang sehat ini memberikan landasan kuat bagi perusahaan untuk mengambil langkah proaktif dalam mengelola utang.
Strategi Pengelolaan Keuangan yang Berkelanjutan
Menurut Rendi Kurniawan, buyback MTN ini merupakan bagian integral dari strategi pengelolaan keuangan perusahaan yang berkelanjutan. Tujuan utama adalah mengoptimalkan struktur modal dan mengurangi beban bunga. Dengan demikian, fundamental bisnis PT Timah akan semakin kuat, mampu menghadapi tantangan dinamika industri pertambangan global yang penuh ketidakpastian.
"Buyback MTN ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan keuangan perusahaan untuk mengoptimalkan struktur modal dan mengurangi beban bunga, sehingga memperkuat fundamental bisnis di tengah dinamika industri pertambangan global," kata Rendi Kurniawan.
Ia menambahkan bahwa langkah ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan di masa mendatang, terutama dalam hal penghematan bunga (interest saving) dan peningkatan kesehatan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga integritas dan akuntabilitas dalam setiap pengambilan keputusan bisnis.
Dampak Positif dan Rencana Ke Depan
Dengan selesainya buyback MTN, PT Timah akan lebih fokus pada optimalisasi portofolio investasi dan mengeksplorasi peluang pengembangan bisnis lainnya. Perusahaan berkomitmen untuk melanjutkan rencana strategis jangka panjang yang telah dirumuskan, serta memprioritaskan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
"Upaya peningkatan kinerja keuangan ini tidak hanya mencerminkan kinerja keuangan yang solid, tetapi juga komitmen Perusahaan dalam menjaga integritas dan akuntabilitas dalam setiap keputusan bisnis yang diambil," ujar Rendi.
PT Timah juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada perseroan. Langkah buyback ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan tersebut dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.
Sebagai informasi tambahan, MTN I 2022 memiliki peringkat idA (single A) dari PEFINDO, tenor 3 tahun, dan tingkat kupon 7,20 persen per tahun. Sebelumnya, pada 29 November 2024, PT Timah juga telah melakukan buyback sebagian MTN senilai Rp234,75 miliar.