Pusat Pengembangan Aromaterapi di Bali: Dorong Industri Essential Oil Indonesia
Kementerian Perindustrian membangun Flavor and Fragrance Center (PFF) di Bali untuk mendorong inovasi, produksi, dan pengembangan bisnis produk berbasis essential oil, memanfaatkan potensi Indonesia sebagai produsen essential oil terbesar.
Kementerian Perindustrian bangun pusat pengembangan aromaterapi di Bali
Indonesia, khususnya Bali, akan semakin wangi. Kementerian Perindustrian baru saja membangun Flavor and Fragrance Center (PFF) di Denpasar, Bali. Peresmian pusat pengembangan minyak atsiri ini diharapkan mendongkrak industri aromaterapi Indonesia ke level global.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa PFF Bali memiliki peran strategis sebagai pusat inovasi, produksi, dan inkubasi bisnis produk-produk berbasis minyak atsiri. Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia sebagai salah satu produsen minyak atsiri terbesar dunia. Pembangunan pusat ini bertujuan untuk mendorong pengolahan lebih lanjut (downstreaming) komoditas ini, meningkatkan nilai tambah, dan daya saing di pasar internasional.
Pemilihan Bali sebagai lokasi PFF sangat strategis. Bali terkenal dengan sektor pariwisata dan spa yang berkembang pesat. Menurut data Asosiasi Spa Indonesia (ASPI), lebih dari empat ribu bisnis spa di Bali sangat bergantung pada produk aromaterapi berbasis minyak atsiri. Ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi dan pasar yang besar membuat Bali menjadi lokasi ideal untuk pusat pengembangan ini.
PFF Bali berlokasi di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian. Kepala BPSDMI, Masrokhan, menambahkan bahwa dengan perkembangan permintaan dan keunggulan Indonesia di sektor flavor dan fragrance, PFF Bali diharapkan menjadi pelopor dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pusat ini diharapkan akan memberikan manfaat langsung bagi petani, UMKM, pengusaha rintisan, dan pengembang produk. PFF Bali juga akan memfasilitasi kolaborasi antar sektor, baik lokal maupun internasional. Harapannya, para ahli, profesional, dan mitra industri dapat bersama-sama mengembangkan solusi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri secara luas.
Dengan hadirnya PFF Bali, Indonesia semakin mantap melangkah dalam pengembangan industri aromaterapi. Inovasi dan kolaborasi diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan lingkungan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan potensi sumber daya alam Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Kehadiran PFF Bali tak hanya berdampak positif bagi industri aromaterapi di Bali, tetapi juga berpotensi mengangkat sektor ini di tingkat nasional. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi produsen minyak atsiri, tetapi juga pemain utama dalam industri aromaterapi global yang memiliki nilai ekonomi tinggi.