Razia Preman dan PKL di Jalan Raya Bekasi: Pemkot Jaktim Berkomitmen Tertibkan Trotoar
Pemkot Jaktim menggelar razia gabungan untuk menertibkan preman dan PKL yang mengganggu ketertiban umum di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, memberikan sanksi berupa kartu kuning dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggelar razia gabungan untuk menertibkan preman dan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur pada tanggal 14 Mei. Razia ini melibatkan petugas dari Satpol PP Jakarta Timur, TNI, dan Polri, dengan total personel sebanyak 49 orang. Sasaran utama razia adalah PKL yang berjualan di atas trotoar dan taman, serta preman yang melakukan pungutan liar.
"Kita melaksanakan kegiatan penegakan keamanan dan ketertiban umum, terutama menertibkan trotoar," ujar Pengendali Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Jakarta Timur, Urip Widodo, di lokasi razia. Razia ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Jaktim untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai jalur pejalan kaki, bukan area berjualan.
Petugas berhasil menjaring sejumlah PKL yang melanggar aturan. Mereka yang kedapatan berjualan di atas trotoar dan menggunakan
Penertiban PKL dan Penindakan Premanisme
Urip Widodo menjelaskan bahwa petugas menindak tegas PKL yang berjualan di atas trotoar dan taman, khususnya di Jalan Raya Bekasi dan Jalan Dokter Radjiman. Mereka yang melanggar aturan diberikan kartu kuning sebagai peringatan. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti
Selain PKL, razia juga menyasar preman yang melakukan pungutan liar dengan modus menjadi "Pak Ogah". Petugas berhasil menangkap dua orang preman yang beroperasi di Jalan Raya Bekasi dan Jalan Dokter Radjiman. Para preman tersebut kemudian dibawa ke kendaraan operasional Dinas Sosial DKI Jakarta.
Razia gabungan ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaktim untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah Cakung. Urip Widodo menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk memastikan trotoar berfungsi sesuai peruntukannya dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pejalan kaki.
"Kita akan disiplin dan berkomitmen membuat trotoar memang sebagaimana fungsinya, yakni untuk pejalan kaki bukan berjualan," tegas Urip.
Operasi Terpadu Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya juga turut serta dalam upaya penanggulangan premanisme di Jakarta dan sekitarnya. Mereka menggelar operasi terpadu yang mencakup tiga pendekatan utama, yaitu preemtif, preventif, dan represif. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa operasi ini tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga diawali dengan edukasi dan pengawasan intensif di lokasi-lokasi rawan.
Pendekatan preemtif meliputi edukasi kepada masyarakat, sementara pendekatan preventif berupa pengawasan intensif di lokasi rawan. Pendekatan represif dilakukan dengan penegakan hukum terhadap pelaku premanisme. Operasi ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.
Dengan adanya operasi terpadu ini, diharapkan aksi premanisme dapat ditekan dan masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman. Kerjasama antara Pemkot Jaktim dan Polda Metro Jaya ini menjadi contoh sinergi yang baik dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan penertiban ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaktim dan aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh warga Jakarta Timur. Dengan konsisten melakukan razia dan penegakan hukum, diharapkan aktivitas premanisme dan pelanggaran PKL dapat diminimalisir.