Rektor Unej Raih Gelar Insinyur ASEAN, Lantik 56 Insinyur Baru
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, menerima gelar insinyur profesional ASEAN usai melantik 56 insinyur baru dari Fakultas Teknik Unej, menekankan pentingnya etika dan integritas profesi.
Universitas Jember (Unej) menggelar acara pelantikan 56 insinyur baru dari Program Studi Profesi Insinyur (PSPI), Fakultas Teknik Unej, pada Selasa, 20 Februari 2024 di Jember, Jawa Timur. Acara penting ini juga menandai Rektor Unej, Iwan Taruna, menerima gelar insinyur profesional ASEAN (ASEAN.Eng) dari Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Agus Taufik Mulyono. Kesembilan dosen Unej lainnya, termasuk Dekan Fakultas Teknik dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, juga menerima gelar bergengsi tersebut.
Pelantikan ini menandai tonggak penting bagi perkembangan dunia keinsinyuran di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Selain pelantikan, acara ini juga menjadi momentum penegasan komitmen terhadap profesionalisme dan etika dalam bidang keinsinyuran. Rektor Iwan Taruna, dalam sambutannya, menekankan pentingnya tanggung jawab yang diemban para insinyur baru setelah menerima gelar tersebut.
Pencapaian ini tidak hanya sekadar penambahan gelar, tetapi juga sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Rektor Iwan Taruna berharap para insinyur lulusan Unej dapat berkontribusi nyata dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Unej untuk mencetak lulusan yang kompeten dan memiliki integritas tinggi.
Pelantikan Insinyur Baru dan Pentingnya Etika Profesi
Dalam sambutannya, Rektor Iwan Taruna mengingatkan para insinyur baru akan pentingnya taat pada kode etik insinyur Indonesia dan senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Gelar insinyur juga membawa kewajiban bagi penyandangnya untuk taat pada kode etik insinyur Indonesia serta selalu belajar karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat," tegasnya. Beliau berharap para insinyur dapat menjadi profesional, beretika, dan berkarakter kuat, serta mampu berkontribusi bagi masyarakat.
Senada dengan Rektor Iwan Taruna, Wakil Ketua Umum PII Agus Taufik Mulyono dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Etika Profesi, Tantangan Transformasi Peradaban Manusia Insinyur Mencegah Malapraktik Keinsinyuran Pada Praktik Jasa Keahlian” menekankan pentingnya integritas bagi seorang insinyur. Integritas, menurut beliau, dibangun dari tiga komponen utama: profesionalisme, karakter yang baik, dan moral yang kuat.
Agus Taufik Mulyono, guru besar FT Universitas Gadah Mada (UGM), juga mengingatkan pentingnya menghindari malapraktik dalam melaksanakan jasa keahlian. Para insinyur harus adaptif terhadap perubahan zaman, berjiwa humanistik, dan memiliki visi futuristik. Pesan ini menjadi bekal berharga bagi para insinyur baru dalam menghadapi tantangan profesi di masa depan.
Dekan FT Unej, Triwahju Hardianto, menambahkan bahwa sejak PSPI dibuka pada tahun 2017, telah meluluskan 389 insinyur dari berbagai latar belakang pendidikan keteknikan. "Oleh karena itu yang dilantik menjadi insinyur hari ini tidak hanya lulusan keteknikan, namun ada kawan-kawan yang berlatar belakang pertanian, teknologi pertanian, maupun peternakan," jelasnya. Hal ini menunjukkan keberagaman dan inklusivitas program PSPI FT Unej.
Lulusan PSPI FT Unej: Siap Berkontribusi untuk Negeri
Para insinyur yang dilantik berasal dari berbagai bidang keteknikan, seperti kebumian dan energi, rekayasa sipil dan lingkungan terbangun, teknik industri, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, pertanian dan hasil pertanian, serta teknologi kelautan dan perkapalan. Mereka diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan nasional di berbagai sektor.
Dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, serta komitmen terhadap etika profesi, para insinyur baru ini siap berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Gelar ASEAN.Eng yang diterima oleh Rektor Unej dan beberapa dosen lainnya juga menjadi bukti pengakuan internasional atas kualitas pendidikan keinsinyuran di Unej.
Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Unej untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berintegritas. Unej berkomitmen untuk mencetak insinyur-insinyur handal yang mampu bersaing di tingkat regional dan internasional, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Ke depan, diharapkan lebih banyak lagi insinyur-insinyur Indonesia yang memiliki integritas tinggi dan mampu menghadapi tantangan global. Dengan demikian, pembangunan nasional dapat berjalan dengan optimal dan berkelanjutan.