Remaja Hilang di Gunung Gamalama Ditemukan Selamat Setelah Tiga Hari Pencarian
Setelah tiga hari pencarian intensif, Muhammad Syahril Polanunu (16), remaja yang hilang di Gunung Gamalama, Ternate, berhasil ditemukan selamat dengan luka ringan.
Seorang remaja berusia 16 tahun, Muhammad Syahril Polanunu, dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, pada tanggal 13 Mei 2025. Kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WIT ketika Syahril menuju Taman Love bersama keluarganya, namun hingga pukul 22.00 WIT ia belum kembali. Setelah upaya pencarian oleh keluarga tak membuahkan hasil, pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate pada 14 Mei 2025, meminta bantuan pencarian.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Ternate, Sat Brimob Polda Malut, Babinkamtibmas Moya, Denintel Kodam XV Patimura, Senkom Polda Malut, masyarakat Kelurahan Moya, dan keluarga korban langsung dikerahkan. Pencarian intensif dilakukan, dimulai dengan briefing pada pukul 07.00 WIT pada Jumat, 16 Mei 2025, dengan tim dibagi menjadi dua kelompok untuk menyisir area dari Taman Love hingga Pos II di puncak Gunung Gamalama.
Meskipun pencarian hari pertama hingga pukul 18.00 WIT belum membuahkan hasil, sebuah kabar gembira datang pada pukul 19.15 WIT. Tim SAR menerima informasi bahwa Syahril telah ditemukan oleh warga di Kelurahan Tabona dalam keadaan selamat. Meskipun mengalami luka ringan, kondisi Syahril dilaporkan stabil. Tim SAR langsung menuju Rumah Sakit Bhayangkara untuk memastikan kondisi korban dan memastikan evakuasi yang aman.
Pencarian Intensif dan Proses Penemuan
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan kronologi penemuan Syahril. Tim SAR Gabungan tiba di Pos Taman Love pada Jumat dini hari pukul 03.30 WIT untuk berkoordinasi dengan unsur di lapangan dan keluarga korban. Proses pencarian yang melibatkan berbagai pihak ini menunjukkan kerja sama yang solid dalam upaya penyelamatan.
Proses pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan tidak hanya melibatkan penyisiran jalur pendakian, tetapi juga koordinasi yang intensif dengan warga sekitar. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara tim penyelamat profesional dengan masyarakat lokal dalam operasi pencarian dan pertolongan.
Setelah memastikan keberadaan Syahril di Rumah Sakit Bhayangkara, Operasi SAR dinyatakan selesai. Seluruh unsur yang terlibat kemudian kembali ke kesatuannya masing-masing. Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras tim SAR gabungan dalam menyelamatkan korban.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Meskipun ditemukan dalam keadaan selamat, Syahril mengalami luka ringan. Ia langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Ternate untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi kesehatan Syahril terus dipantau oleh tim medis untuk memastikan pemulihannya.
Keberhasilan penyelamatan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki. Pentingnya persiapan yang matang, termasuk membawa perlengkapan yang memadai dan memberitahukan rencana pendakian kepada orang terdekat, sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya koordinasi dan kerja sama antar instansi dalam menghadapi situasi darurat. Kerja sama yang baik antara Basarnas, kepolisian, TNI, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan dalam operasi pencarian dan penyelamatan ini.
Kesimpulan
Penemuan Muhammad Syahril Polanunu yang hilang di Gunung Gamalama merupakan kabar baik dan menunjukkan keberhasilan operasi SAR gabungan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam kegiatan pendakian dan kerja sama yang solid antar berbagai pihak dalam menghadapi situasi darurat.