Rp53 Miliar untuk Sekolah Gratis di Sorong: Pendidikan Negeri dan Swasta Terjangkau
Pemkot Sorong dan Pemprov Papua Barat Daya alokasikan Rp53 miliar untuk program sekolah gratis di seluruh satuan pendidikan negeri dan swasta, mulai dari TK hingga SMK, guna menjamin akses pendidikan yang terjangkau bagi 49.803 siswa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Papua Barat Daya, telah mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk program sekolah gratis. Program ini mencakup seluruh satuan pendidikan negeri dan swasta di Kota Sorong, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inisiatif ini diluncurkan pada 2 Mei 2025 oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dan Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, dan kini memasuki tahap realisasi.
Anggaran tersebut merupakan kolaborasi antara Pemkot Sorong dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, dengan rincian Rp20 miliar dari Pemprov dan sisanya dari Pemkot. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Arby Mamangsa, menjelaskan bahwa dana ini akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan siswa, memastikan pendidikan berkualitas dan terjangkau bagi seluruh warga Kota Sorong. Program ini menjangkau total 49.803 siswa, dengan kuota penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 sebanyak 17.000 siswa.
Program sekolah gratis ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak anak-anak di Kota Sorong yang dapat mengenyam pendidikan tanpa terbebani biaya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Rincian Program Sekolah Gratis Kota Sorong
Program sekolah gratis di Kota Sorong mencakup berbagai item penting yang dibutuhkan siswa. Untuk siswa baru di sekolah negeri, program ini menanggung biaya masuk, pendaftaran, seragam sekolah lengkap (termasuk kaos kaki, rok/celana, ikat pinggang, dasi/topi, dan tas), serta buku pelajaran. Biaya pembangunan di sekolah negeri pun ditanggung oleh pemerintah. Lebih lanjut, siswa yang telah bersekolah di sekolah negeri (kelas II-VI SD, kelas VIII-IX SMP, dan kelas XI-XII SMA/SMK) juga mendapatkan pembebasan biaya komite atau uang SPP.
Namun, perlu dicatat bahwa program ini tidak mencakup biaya pakaian pramuka. Sementara itu, sekolah swasta juga turut diuntungkan dari program ini. Mereka mendapatkan pembebasan biaya pendaftaran, seragam, buku, dan biaya pembangunan sesuai dengan besaran biaya yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk biaya komite atau SPP di sekolah swasta, pengelolaan diserahkan kepada masing-masing sekolah dengan koordinasi bersama komite sekolah.
Dengan total 71 sekolah negeri (10 TK, 42 SD, 10 SMP, 4 SMA, dan 5 SMK) dan 158 sekolah swasta serta 34 sekolah di bawah Kementerian Agama, program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sistem penerimaan siswa baru telah diatur dalam petunjuk teknis yang jelas, memastikan proses penerimaan yang transparan dan merata.
Dampak dan Harapan Program
Program sekolah gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kota Sorong. Dengan akses pendidikan yang lebih terjangkau, diharapkan angka putus sekolah dapat ditekan, dan kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Pemerintah Kota Sorong berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga menjadi kunci keberhasilan program sekolah gratis ini.
Program ini menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan anggaran yang cukup besar dan perencanaan yang matang, program ini berpotensi menjadi model bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ke depannya, evaluasi berkala perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Dengan demikian, program sekolah gratis ini dapat terus memberikan manfaat bagi generasi muda Kota Sorong dan berkontribusi pada pembangunan daerah yang berkelanjutan.