Rp5,4 Miliar untuk Perbaikan Jembatan Alternatif Unnes-Undip
Pemkot Semarang alokasikan Rp5,4 miliar untuk perbaikan Jembatan Persen di jalur alternatif Unnes-Undip yang rusak akibat longsor, termasuk pelebaran jalan agar akses lebih mudah.
Longsornya pondasi Jembatan Persen di jalur alternatif Unnes-Undip pasca hujan deras Senin (20/1) lalu, membuat Pemkot Semarang menggelontorkan dana Rp5,4 miliar untuk perbaikan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk revitalisasi jembatan dan perbaikan jalan alternatif Sekaran-Srondol yang menghubungkan kedua kampus tersebut.
Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakosa, menyatakan revitalisasi Jembatan Persen masuk dalam 10 program prioritas Pemkot Semarang tahun 2025. Saat ini, tim tengah menyiapkan DED (Detail Engineering Design) untuk memastikan kelayakan proyek perbaikan. Budi memastikan alokasi anggaran sudah disiapkan.
Perbaikan tak hanya terfokus pada jembatan. Pemkot Semarang juga berencana melebarkan jalan alternatif tersebut. Pelebaran jalan akan dilakukan semaksimal mungkin tanpa perlu pembebasan lahan, agar akses kendaraan roda empat lebih lancar. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek ini, termasuk perbaikan jalan di wilayah Sekaran dan Srondol.
Budi menjelaskan, proses lelang proyek perbaikan telah dimasukkan dalam program prioritas DPU. "Untuk lelang tahun ini di DPU. Itu sudah kami masukkan 10 program prioritas. Otomatis sama jalannya," katanya. DPU juga akan memberikan dukungan teknis untuk memastikan kelancaran proyek.
Sebelumnya, BPBD Kota Semarang telah melakukan penanganan darurat setelah longsor terjadi. Meskipun longsornya hanya pada pondasi, bukan badan jembatan, langkah cepat dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Perbaikan yang dilakukan oleh DPU ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi jembatan dan jalur alternatif tersebut.
Dukungan terhadap perbaikan ini juga datang dari DPRD Kota Semarang. Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto, menekankan pentingnya perbaikan jalur alternatif tersebut. Menurutnya, jalur alternatif ini sangat membantu masyarakat karena jarak tempuhnya yang lebih singkat antara Unnes dan Undip. "Jalan Undip ke Unnes adalah jalan penghubung yang cukup membantu warga dalam transportasi," ujarnya. Rukiyanto mendesak Pemkot Semarang untuk segera merealisasikan perbaikan agar akses transportasi kembali normal dan aman.
Dengan anggaran Rp5,4 miliar, Pemkot Semarang berkomitmen untuk memperbaiki Jembatan Persen dan jalan alternatif Unnes-Undip. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2025 dan akan meningkatkan konektivitas serta memperlancar akses transportasi bagi masyarakat Semarang, khususnya civitas akademika Unnes dan Undip.