Santriwati Buang Bayi di Kalianda, Polisi Selidiki Motif
Polisi di Lampung Selatan masih menyelidiki motif di balik pembuangan bayi yang dilakukan oleh seorang santriwati di Pondok Pesantren Babul Hikmah, Kalianda.
Seorang santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Hikmah, Kalianda, Lampung Selatan, diduga membuang bayi yang baru dilahirkannya. Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 11.30 WIB, di samping pagar asrama putri Ponpes tersebut. Bayi laki-laki tersebut ditemukan oleh salah satu santriwati yang mendengar tangisan bayi dan melaporkan kepada pengasuh pondok. Polisi saat ini tengah menyelidiki motif di balik tindakan tersebut.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriamdi Yusrin, membenarkan adanya penyelidikan terkait kasus ini. "Iya, untuk kasus ini masih kami selidiki, saya sudah arahkan kasat reskrim untuk penanganan penemuan bayi di belakang asrama putri ponpes itu," ujar AKBP Yusriamdi Yusrin di Kalianda, Senin, 11 Maret 2024.
Pihak Pondok Pesantren Babul Hikmah, melalui Pimpinan Ponpes Nur Ardli, juga telah mengkonfirmasi bahwa ibu dari bayi tersebut adalah santriwati berinisial NS. Kecurigaan muncul setelah ditemukan pakaian yang direndam darah di dekat lokasi penemuan bayi. Setelah diinterogasi, NS mengakui perbuatannya.
Penyelidikan Motif Pembuangan Bayi
Polisi saat ini tengah fokus menyelidiki motif di balik pembuangan bayi tersebut. Beberapa kemungkinan motif sedang dipertimbangkan, termasuk kemungkinan adanya tekanan sosial, masalah ekonomi, atau faktor-faktor lainnya. Proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai detail motif tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan seorang santriwati di lingkungan pesantren yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Pihak kepolisian berharap agar penyelidikan dapat segera menemukan titik terang dan mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan tersebut.
Proses hukum akan tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Polisi akan memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan hak-hak bayi yang dibuang tetap terlindungi.
Kronologi Penemuan Bayi
Bermula dari suara tangisan bayi yang terdengar oleh salah satu santriwati di luar pagar pesantren pada Minggu pagi. Santriwati tersebut kemudian melaporkan hal tersebut kepada pengasuh pondok. Setelah dilakukan pencarian, bayi tersebut ditemukan tergeletak di tanah dalam keadaan menangis.
Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi bayi yang lemah saat ditemukan oleh warga. Bayi tersebut langsung mendapatkan pertolongan dan saat ini dalam keadaan yang lebih stabil.
Penemuan bayi ini menimbulkan kehebohan di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda. Warga setempat merasa prihatin dengan kejadian tersebut dan berharap agar kasus ini dapat segera terungkap.
Kondisi Bayi dan Tindakan Selanjutnya
Setelah ditemukan, bayi tersebut langsung mendapatkan pertolongan medis. Kondisi bayi saat ini dilaporkan stabil dan sedang dalam perawatan intensif. Pihak berwenang akan memastikan bahwa bayi tersebut mendapatkan perawatan dan perlindungan yang layak.
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memperkuat proses penyelidikan. Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memberikan sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memberikan dukungan bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.