Satgas Madago Raya Amankan Senjata dan Amunisi Temuan Warga Poso
Satgas Madago Raya mengamankan senjata api, amunisi, dan airsoft gun yang ditemukan warga Poso, menunjukkan kepercayaan masyarakat pada upaya kepolisian.
Warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menyerahkan sejumlah barang berbahaya kepada pihak kepolisian. Penyerahan ini merupakan hasil imbauan masif dari Satgas Operasi Madago Raya yang mengedepankan upaya preemtif dan preventif dalam pemeliharaan keamanan dan kontraterorisme. Barang bukti yang diserahkan meliputi magazen senjata api, amunisi, dan airsoft gun yang ditemukan di dua lokasi berbeda.
Penyerahan pertama terjadi pada Jumat (7/3) sekitar pukul 10.15 WITA, di mana seorang warga Kelurahan Mapane menemukan magazen senjata api SS1 dan amunisi saat menggali pondasi bangunan. Barang-barang tersebut ditemukan terbungkus plastik, bercampur tanah, dan berkarat. Penyerahan kedua terjadi pada Sabtu (8/3) sekitar pukul 23.10 WITA, di mana seorang warga Desa Lape menyerahkan satu unit airsoft gun, tiga magazen senpi SS1, dan 61 butir amunisi caliber 5,56 mm. Barang-barang ini sebelumnya ditemukan di sebuah pondok kebun pada tahun 2017 dan disimpan karena kekhawatiran akan kelompok bersenjata.
Kepala Operasi Madago Raya Polda Sulteng, Kombes Pol. Boy F.S Samola, menyampaikan apresiasi atas kesadaran warga yang menyerahkan barang berbahaya tersebut. Ia menekankan bahwa tindakan ini mencerminkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap upaya kepolisian dalam menjaga situasi kondusif di wilayah operasi, khususnya Kabupaten Poso. Polisi juga mengimbau masyarakat yang masih menyimpan senjata api, amunisi, atau bahan berbahaya lainnya untuk segera menyerahkannya kepada pihak berwenang.
Temuan Barang Berbahaya di Poso
Total barang berbahaya yang berhasil diamankan meliputi empat magazen senjata api SS1, 80 butir amunisi caliber 5,56 mm, satu butir amunisi revolver caliber 38 mm, satu unit airsoft gun laras pendek, dan 13 butir peluru bulat beserta tabung gas. Semua barang bukti diserahkan secara sukarela oleh warga setelah sebelumnya mendapatkan imbauan dari pihak kepolisian, khususnya Satgas Operasi Madago Raya. Proses penyerahan barang bukti dilakukan melalui Babinkamtibmas, Aipda Muh Syahrir, yang kemudian menyerahkannya kepada Kapolsek Poso Pesisir.
Penemuan magazen senjata api dan amunisi di Kelurahan Mapane menunjukkan potensi bahaya yang masih ada di wilayah tersebut. Keberadaan barang-barang tersebut, meskipun ditemukan dalam kondisi rusak, tetap menjadi ancaman keamanan jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, langkah proaktif warga dalam menyerahkan barang temuan kepada pihak berwajib sangat diapresiasi.
Sementara itu, penemuan airsoft gun dan amunisi di Desa Lape menunjukkan adanya upaya penyimpanan senjata api ilegal yang dilakukan oleh warga. Meskipun alasan penyimpanan tersebut didasari kekhawatiran terhadap kelompok bersenjata, penyerahannya kepada pihak berwajib menunjukkan kesadaran warga akan pentingnya keamanan dan ketertiban umum.
Langkah-langkah preventif dan preemtif yang dilakukan Satgas Madago Raya terbukti efektif dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan. Imbauan masif yang dilakukan oleh pihak kepolisian berhasil meningkatkan kesadaran warga akan bahaya kepemilikan senjata api ilegal dan pentingnya menyerahkannya kepada pihak berwajib.
Dukungan Masyarakat dan Operasi Madago Raya
Keberhasilan pengamanan senjata dan amunisi ini tidak terlepas dari peran serta aktif masyarakat Poso. Kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap Satgas Madago Raya menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan humanis dan kolaboratif yang dilakukan oleh pihak kepolisian mampu membangun kepercayaan dan kerjasama dengan masyarakat.
Operasi Madago Raya sendiri merupakan operasi pemeliharaan keamanan dengan kegiatan deradikalisasi dan kontraterorisme. Operasi ini mengedepankan upaya preemtif dan preventif untuk mencegah dan menangkal penyebaran paham radikal maupun teroris. Pengamanan senjata api dan amunisi ini merupakan bagian dari upaya tersebut, untuk meminimalisir potensi ancaman keamanan di wilayah Poso.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban. Kerjasama antara aparat keamanan dan masyarakat sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman, termasuk terorisme.
Dengan adanya penyerahan senjata api dan amunisi oleh warga, diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat Poso. Langkah ini juga menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Satgas Madago Raya akan terus melakukan upaya-upaya preemtif dan preventif untuk mencegah dan menangkal penyebaran paham radikal maupun teroris. Kerjasama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat akan terus dijaga dan ditingkatkan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang lebih baik di masa mendatang.