Satgas Madago Raya Perkuat Sinergitas dengan Tokoh Agama Cegah Radikalisme di Tojo Una-Una
Satgas Madago Raya di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, memperkuat kolaborasi dengan tokoh agama untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi, menjaga kerukunan, dan keamanan wilayah.
Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) meningkatkan kerja sama dengan tokoh agama di Kabupaten Tojo Una-Una dalam upaya mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi. Hal ini dilakukan sebagai langkah proaktif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kasat Binmas Polres Tojo Una-Una, AKP Agus Habibi, menjelaskan pentingnya peran tokoh agama dalam membina umat agar tetap menjaga kerukunan, toleransi, dan menolak ajaran-ajaran yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Madago Raya yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan paham radikalisme dan intoleransi.
Kegiatan sambang dan silaturahmi dengan tokoh agama diintensifkan oleh Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas antara kepolisian dan tokoh agama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah operasi Madago Raya. Dukungan dan kerja sama dari tokoh agama dan masyarakat sangat diharapkan dalam upaya ini.
Sinergitas Tokoh Agama dalam Pencegahan Radikalisme
AKP Agus Habibi menekankan pentingnya peran aktif tokoh agama dalam mencegah pengaruh paham-paham radikal dan intoleransi, terutama di kalangan generasi muda. Tokoh agama dianggap sebagai pilar penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka memiliki akses dan pengaruh yang signifikan di masyarakat, sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Lebih lanjut, AKP Agus Habibi menyatakan bahwa tokoh agama dapat menjadi mitra strategis Polri dalam mengidentifikasi dan mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah. Kerja sama yang harmonis antara Polri dan masyarakat, khususnya tokoh agama, sangat krusial dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman ideologi radikal dan intoleransi.
Selain itu, AKP Agus Habibi juga mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dari media sosial dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi aktivitas yang mencurigakan. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran informasi hoaks dan menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Pentingnya Kewaspadaan dan Kesatuan
Dalam upaya mencegah radikalisme dan intoleransi, Satgas Madago Raya juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Menjaga persaudaraan, persatuan, dan kesatuan serta kerukunan antarwarga merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Peran tokoh agama dalam membina umat untuk tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menolak paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara sangatlah penting. Dengan sinergitas yang kuat antara aparat keamanan dan tokoh agama, diharapkan upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi di Tojo Una-Una dapat berjalan efektif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara Polri dan masyarakat, serta memperkuat peran aktif seluruh elemen, khususnya tokoh agama, dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman ideologi radikal dan intoleransi. Pencegahan dini dan kesadaran kolektif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan kerukunan.
Imbauan untuk selektif dalam menerima informasi dari media sosial juga menjadi bagian penting dari strategi pencegahan. Masyarakat didorong untuk bijak dalam menyaring informasi dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan hal yang mencurigakan.
Dengan demikian, kolaborasi antara Satgas Madago Raya dan tokoh agama di Tojo Una-Una menjadi contoh nyata bagaimana sinergitas antar lembaga dan elemen masyarakat dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat melawan paham radikalisme dan intoleransi, demi menjaga keutuhan NKRI.