Sekda Mahulu Harap PSU Pilkada 2025 Jadi yang Terakhir: Jaga Persatuan dan Kesatuan Daerah
Sekretaris Daerah Mahulu berharap Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 menjadi yang terakhir, menekankan pentingnya kesadaran berpolitik dan persatuan untuk daerah yang kaya budaya tersebut.
Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, yang akan berlangsung pada 24 Mei 2025, menjadi sorotan. Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Stephanus Madang, menyampaikan harapan agar PSU ini menjadi yang terakhir, menandakan peningkatan kesadaran dan kedewasaan berpolitik di daerah tersebut. Hal ini disampaikannya di Ujoh Bilang, Mahulu, Kamis lalu. PSU ini merupakan konsekuensi dari putusan Mahkamah Konstitusi.
Dalam sosialisasi tahapan PSU Pilkada Mahulu, Sekda Madang menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap proses tersebut. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengawal dan membantu sosialisasi guna meningkatkan partisipasi pemilih. Dukungan ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana, administrasi, keamanan, dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Proses PSU ini diikuti oleh tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Sekda Madang juga menekankan pentingnya menjaga situasi kondusif selama masa kampanye. Beliau mengimbau semua pihak untuk mengedepankan etos kebersamaan, menjaga etika komunikasi, dan menghindari provokasi melalui isu-isu destruktif, baik di dunia nyata maupun di media digital. Mahulu, dengan kekayaan budaya dan nilai toleransi yang tinggi, diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
PSU Pilkada Mahulu: Harapan untuk Demokrasi yang Dewasa
Stephanus Madang mengajak seluruh penyelenggara pemilu untuk menjalankan tugas dengan integritas dan transparansi. Aparat keamanan juga didorong untuk senantiasa menjadi pengayom dan penjamin stabilitas daerah. PSU ini, menurutnya, harus menjadi sarana pembelajaran, bukan ajang perpecahan. Perbedaan pilihan harus dimaknai sebagai wujud kedewasaan berdemokrasi, bukan sebagai alasan untuk memecah belah.
Ia juga mengajak tim pasangan calon untuk membangun narasi damai dan menyebarkan semangat positif. Pilkada, seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa demokrasi di Mahulu tetap tumbuh sehat dan bermartabat. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta iklim politik yang kondusif dan menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerintah Daerah Mahulu telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan PSU dengan menyediakan berbagai fasilitas dan bantuan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan aman.
Pasangan Calon yang Bersaing dalam PSU
PSU Pilkada Mahulu diikuti oleh tiga pasangan calon. Mereka adalah Angela Idang Belawan dan Suhuk, Novita Bulan dan Artya Fathra Marthin, serta Yohanes Avun dan Y Juan Jenau. Ketiga pasangan ini akan bersaing untuk memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Mahulu. Semoga proses pemilihan ini berjalan dengan lancar, jujur, dan adil.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait, diharapkan PSU Pilkada Mahulu dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan persatuan di Kabupaten Mahakam Ulu.
Semoga pelaksanaan PSU ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan, diharapkan pilkada mendatang dapat berjalan lebih kondusif dan menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi masyarakat Mahulu.