Sekolah Sepanjang Hari di Jayawijaya: Harapan Cerdaskan Generasi Muda
Pemkab Jayawijaya resmikan program sekolah sepanjang hari di YPPK Santo Michael Hepuba, Distrik Asolokobal, Papua Pegunungan, sebagai upaya mencerdaskan generasi muda dan pemerataan pendidikan.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, baru-baru ini meluncurkan program sekolah sepanjang hari (SSH) di YPPK Santo Michael Hepuba, Distrik Asolokobal. Program yang diresmikan oleh Bupati Jayawijaya, Atenius Murib ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan generasi muda di wilayah tersebut. Inisiatif ini juga bertujuan untuk menjamin pemerataan akses pendidikan di berbagai distrik, termasuk integrasi pembelajaran bahasa daerah.
Bupati Atenius Murib menjelaskan bahwa program SSH merupakan bagian integral dari visi dan misi pemerintahannya. "Program sekolah sepanjang hari adalah realisasi dari janji kampanye di 12 titik terkait sentral pendidikan, termasuk di Distrik Asolokobal," ungkap Bupati Murib saat dihubungi dari Wamena. Ia menekankan pentingnya pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh distrik di Jayawijaya.
Dengan menjadikan Distrik Asolokobal sebagai pusat pendidikan, program ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi distrik-distrik lain. Lebih dari sekadar pembelajaran akademik yang intensif, program ini juga mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga sepak bola dan voli, untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan holistik. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menghindari pembelajaran yang monoton dan membosankan.
Membangun Pusat Pendidikan di Asolokobal
Program SSH di YPPK Santo Michael Hepuba tidak hanya berfokus pada pembelajaran di dalam kelas. Kurikulumnya dirancang untuk mencakup kegiatan belajar hingga sore hari, dilanjutkan dengan kegiatan olahraga hingga selesai. Integrasi olahraga ini bertujuan untuk menyeimbangkan aspek akademik dengan aktivitas fisik, guna menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas.
Bupati Murib juga menjelaskan rencana integrasi kurikulum bahasa daerah. Bahasa-bahasa daerah dari distrik sekitar, seperti Walaik, Napua, Welesi, Asotipo, Maima, Popukoba, dan Pugima, yang memiliki kemiripan bahasa, akan diintegrasikan ke dalam kurikulum. "Pihak kami tahu ada beberapa distrik di sini yang bahasa daerahnya sama, sehingga kalau dijadikan sentral ini tidak masalah, sama halnya dengan distrik yang lainnya," tambah Bupati Murib.
Langkah ini merupakan upaya strategis untuk melestarikan budaya lokal dan memperkuat identitas daerah. Dengan demikian, program SSH tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan formal, tetapi juga berperan penting dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya lokal Jayawijaya.
Dukungan Infrastruktur untuk Pendidikan
Pemkab Jayawijaya menyadari pentingnya dukungan infrastruktur untuk keberhasilan program SSH. Oleh karena itu, Pemkab berencana untuk membangun perumahan guru, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para pendidik. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak guru berkualitas untuk bertugas di Distrik Asolokobal.
Selain perumahan guru, Pemkab juga meminta dukungan dari kepala kampung dan distrik untuk menyediakan lahan bagi pembangunan sekolah asrama. Sekolah asrama ini akan memberikan kesempatan bagi siswa dari daerah terpencil untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik. Dukungan infrastruktur lainnya yang direncanakan meliputi perumahan bagi petugas kesehatan dan penyuluh pertanian, untuk mendukung pembangunan manusia secara menyeluruh.
"Kami meminta kepala kampung dan distrik untuk menyediakan lahan bagi pembangunan sekolah asrama, perumahan guru, petugas kesehatan dan penyuluh pertanian," ujar Bupati Murib. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Jayawijaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Program sekolah sepanjang hari di Distrik Asolokobal diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan pendidikan di daerah lain di Kabupaten Jayawijaya. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan integrasi kurikulum yang holistik, program ini berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan generasi muda di Papua Pegunungan.