Seluruh Pejabat Pemkab Gowa Jadi Orang Tua Asuh Warga Miskin Ekstrem
Pemkab Gowa luncurkan program 100 hari kerja untuk menangani 371 KK miskin ekstrem dengan menjadikan seluruh pejabat sebagai orang tua asuh.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan, meluncurkan program inovatif dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem. Seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Gowa ditunjuk sebagai orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Program ini merupakan bagian dari target 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa periode 2025-2030, yang bertujuan untuk mewujudkan Gowa Sejahtera dengan angka kemiskinan ekstrem nol persen.
Program ini diluncurkan pada Senin lalu oleh Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, saat memimpin rapat koordinasi. Berdasarkan data, terdapat 371 kepala keluarga (KK) atau 1.108 jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem di Kabupaten Gowa. Wakil Bupati menekankan komitmen Pemkab Gowa untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat, selaras dengan target 100 hari kerja.
"Kita berkomitmen mewujudkan capaian program 100 hari kerja, khususnya dalam menuntaskan angka miskin ekstrem di Kabupaten Gowa," ujar Darmawangsyah. Ia menambahkan bahwa program orang tua asuh ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menekan angka stunting dan mewujudkan Gowa yang sejahtera. Program ini juga diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Program Gowa Sejahtera: Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem
Program Gowa Sejahtera (Gowa Masunggu) merupakan program unggulan Pemkab Gowa yang bertujuan untuk mencapai zero masyarakat miskin. Program ini mencakup berbagai intervensi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, termasuk penunjukan orang tua asuh bagi setiap anak dari keluarga miskin ekstrem. Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam memberantas kemiskinan.
Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan, menjelaskan bahwa 371 KK atau 1.108 jiwa telah teridentifikasi sebagai keluarga miskin ekstrem. Data ini telah didistribusikan kepada para orang tua asuh, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Gowa serta seluruh SKPD. Setiap SKPD akan melakukan intervensi sesuai dengan indikator kemiskinan ekstrem.
"Pemkab Gowa telah menetapkan Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2025-2030, salah satunya adalah Program Gowa Sejahtera (Gowa Masunggu) yaitu Maju dengan zero masyarakat miskin untuk semua," kata Sujjadan. Program ini menargetkan penanganan 100 persen keluarga miskin ekstrem hingga 30 Mei 2025.
Para orang tua asuh, yang terdiri dari pejabat Pemkab Gowa, akan memberikan pendampingan dan dukungan kepada keluarga asuhnya. Mereka diwajibkan menyampaikan progres penanganan setiap minggu agar dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala.
Pendampingan dan Intervensi Terukur
Wakil Bupati Darmawangsyah menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi program. "Kita ingin program 100 hari kerja ini berhasil dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya pada Gowa Sejahtera, dimana seluruh SKPD menjadi orang tua asuh yang harus menyampaikan progresnya setiap minggu agar bisa terukur sejauh mana penanganan dilakukan," katanya. Hal ini memastikan agar program berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Pekan ini, seluruh SKPD yang telah menerima data sasaran akan mulai turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan. Intervensi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga. Pemkab Gowa optimistis program ini akan berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Dengan melibatkan seluruh pejabat sebagai orang tua asuh, diharapkan akan ada perhatian dan penanganan yang lebih intensif terhadap keluarga miskin ekstrem. Komitmen dan kerja sama semua pihak sangat penting untuk keberhasilan program ini. Targetnya adalah terwujudnya Gowa yang bebas dari kemiskinan ekstrem.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang lebih baik kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan mereka.
"Program ini bisa ikut andil dalam menekan angka stunting di wilayah tersebut dan optimistis bisa mencapai nol stunting," kata Darmawangsyah.
Kesimpulan
Program orang tua asuh yang diinisiasi Pemkab Gowa merupakan langkah inovatif dan komprehensif dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem. Dengan melibatkan seluruh pejabat dan menekankan monitoring yang ketat, program ini memiliki potensi besar untuk mencapai tujuannya dan mewujudkan Gowa Sejahtera.