Semeru Erupsi Berulang, Letusan Capai 1.100 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi beberapa kali pada Senin, dengan letusan tertinggi mencapai 1.100 meter di atas puncak, disertai rekomendasi dari PVMBG untuk menghindari radius bahaya.
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi beberapa kali pada Senin, 10 Maret 2024. Erupsi pertama terjadi pukul 00.54 WIB, dengan tinggi kolom letusan mencapai 600 meter di atas puncak. Letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu ke arah selatan. PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar untuk menghindari area berbahaya di sekitar gunung.
Sepanjang hari Senin, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat erupsi beberapa kali lagi. Tinggi kolom letusan bervariasi, mulai dari 400 meter hingga mencapai puncaknya pada pukul 03.15 WIB dengan ketinggian 1.100 meter di atas puncak. Semua erupsi menghasilkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, yang tertiup angin ke arah selatan dan barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan kejadian ini secara tertulis. Ia mencatat beberapa erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai 1.000 meter, dan erupsi lainnya dengan tinggi 700 dan 900 meter. Erupsi disertai dengan hembusan abu vulkanik dan terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi hingga 113 detik. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan kewaspadaan di masyarakat sekitar.
Erupsi Semeru dan Rekomendasi PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi penting terkait aktivitas Gunung Semeru. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Ini dikarenakan potensi bahaya awan panas dan aliran lahar.
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena potensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. PVMBG juga merekomendasikan agar masyarakat menghindari radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung, mengingat bahaya lontaran batu pijar.
Bahaya lain yang perlu diwaspadai adalah potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Semeru yang berulang kali terjadi pada Senin, 10 Maret 2024, dengan letusan tertinggi mencapai 1.100 meter di atas puncak, menjadi peringatan serius. Rekomendasi dari PVMBG harus dipatuhi untuk menghindari potensi bahaya yang mengancam keselamatan masyarakat di sekitar gunung berapi tersebut. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap menjadi hal yang utama.